Professional Teachers’ Capability in the Implementation of Online-Based Quality Learning in Covid 19 Pandemic Era: Analysis of Technology Infrastructure Support in Indonesia

Abstract

<p class="Abstrak"><strong>Abstract:</strong> The Covid-19 pandemic has changed teacher’s mindset and actions in carrying out learning. The technological infrastructure is a critical factor for teachers in maintaining the quality of online learning. This study aimed to describe the quality of PTC in implementing quality online learning in the Covid 19 pandemic era based on geographical setting and technological infrastructure support in Indonesia. This study used a mixing research approach to conceive 3116 respondents and 39 informants across primary schools in East Java and North Kalimantan. This study showed that 1) there are no significant differences in PTC for different geographical settings; 2) Infrastructure readiness is an important factor for the online learning implementation; 3) teacher's effort is the most important determining factor for the implementation of quality online learning; 4) the quality of the teacher's effort is largely determined by the policy strength and the community response. This study emphasized the need to strengthen and appreciate teachers' efforts in implementing quality learning.</p><strong>Abstrak:</strong> Pandemi Covid-19 telah mengubah pola pikir dan tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Infrastruktur teknologi merupakan faktor penting bagi guru dalam menjaga kualitas pembelajaran online. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas PTC dalam mengimplementasikan pembelajaran online yang berkualitas di era pandemi Covid 19 berdasarkan setting geografis dan dukungan infrastruktur teknologi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian campuran dengan melibatkan 3116 responden dan 39 informan di SD di Jawa Timur dan Kalimantan Utara. Penelitian ini menunjukkan bahwa (1) tidak ada perbedaan PTC yang signifikan untuk <em>setting </em>geografis yang berbeda; (2) Kesiapan infrastruktur merupakan faktor penting dalam pelaksanaan pembelajaran online; (3) upaya guru merupakan faktor penentu terpenting bagi terselenggaranya pembelajaran online yang berkualitas; (4) kualitas upaya guru sangat ditentukan oleh kekuatan kebijakan dan respon masyarakat. Kajian ini menekankan perlunya penguatan dan apresiasi terhadap upaya guru dalam melaksanakan pembelajaran yang berkualitas.

Shaping the Future of Learning: Strategies, Innovations, and Collaborations at SMA 1 Batik Surakarta Post-Covid-19

“…In an unsupervised learning environment, the teacher's responsibility in developing effective learning tactics to reduce student cheating is crucial. Juharyanto et al (2021) note that the quality and preparedness of teachers are crucial aspects, for instance, by giving students with opportunity to express their thoughts in online discussion rooms. This is done so that students will feel engaged and would be less inclined to leave class early.…”

Studi Multi Situs: Pelaksanaan Pembelajaran Daring Synchronous dan Asynchronous Pada Sekolah Dasar di Jember

“…Oleh karena itu, dibutuhkan kesiapan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran daring yang matang dan sistematis. Kesiapan kompetensi guru merupakan faktor kunci keberhasilan dalam menciptakan pembelajaran daring yang efektif, berkualitas dan selaras dengan kondisi siswa selain teknologi dan jaringan (Wangi, 2022;Juharyanto, 2021;Arifin & Widha, 2022;Mirdayanti dkk., 2022;Khairiah, 2022). Apabila hal tersebut dapat disiapkan dengan baik, maka gagasan menjadikan pembelajaran daring sebagai alternatif pembelajaran tatap muka dapat terwujud.…”

Analisis Kesiapan Mahasiswa dalam Mengikuti Pembelajaran Sistem Hibrid

“…Faktor yang kedua yakni pemahaman pelaksanaan hybrid learning, mahasiswa penting untuk memahami teknis pelaksanaan perkuliahan hybrid, agar tidak menjadi bumerang, yang malah akan merugikan mahasiswa hingga perguruan tinggi (misalnya semakin tingginya penyebaran pandemi covid 19 di lingkungan perguruan tinggi) (Bhute et al, 2022;Ubaidillah et al, 2020). Perguruan tinggi juga memiliki kewajiban melakukan sosialisasi terkait dengan kebijakan serta panduan bagi mahasiswa selama mengikuti perkuliahan tatap muka di masa pandemi (Bedair et al, 2022;Juharyanto et al, 2021). Beberapa ketentuan dalam menjalankan aktivitas dilingkungan kampus diantaranya dalam kondisi sehat, sudah mendapatkan vaksinasi, mendapatkan ijin orang tua/wali, mahasiswa dari luar negeri wajib menjalani karantina mandiri selama 14 hari atau melakukan tes swab sesuai peraturan yang berlaku di daerah setempat, sementara mahasiswa dari luar daerah wajib menyertakan hasil swab antigen atau PCR.…”