Profesionalisme, Sensitivitas Etika, Personal Cost Dan Intensi Melakukan Whistleblowing

Abstract

Whistleblowing in government institutions is a controversial topic regarding its impact on employees, companies and society. Although whistleblowers face a dilemma, the majority of fraud disclosures originate from employees or internal parties. The impact of professionalism, ethical sensitivity, and personal cost on whistleblowing intention is investigated in this study. The purposive sampling method was used to choose 54 tax employees from KPP Pratama Bukittinggi in West Sumatra as respondents. The result found professionalism and personal cost had an effect on whistleblowing intention, while ethical sensitivity had no effect. These findings can be used by the government and policymakers to improve professionalism in their work and boost whistleblower protection.

Pengaruh Komitmen Profesional, Personal Cost, dan Gender Terhadap Intensi Whistleblowing

“…Penelitian yang dilakukan oleh Luthfy Abdul Kodir, (2023) menyatakan bahwa komitmen profesional memiliki pengaruh negatif terhadap intensi whistleblowing. Hal ini menunjukkan hasil yang berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Yulistia M et al, (2022), Agustiani & Hasibuan, (2020), Nofrizaldi & Helmayunita, (2023), hingga Tuan Mansor et al, (2020) yang menyatakan bahwa komitmen profesional berpengaruh positif terhadap intensi whistleblowing.…”

“…Selain dilakukan pada variabel komitmen profesional, penelitian juga dilakukan pada variabel personal cost seperti yang dilakukan oleh Yulistia M et al, (2022) dan Indriani et al, (2019) yang menyatakan bahwa personal cost berpengaruh negatif terhadap intensi whistleblowing. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Agung Pramugalih, (2020) dan Utami et al, (2020) yang memberikan hasil bahwa personal cost berpengaruh positif terhadap intensi whistleblowing.…”

“…Personal cost adalah aspek yang perlu dipertimbangkan ketika membuat keputusan penting. Adanya personal cost yang tinggi, menyebabkan intensi karyawan dalam melakukan tindakan whistleblowing menjadi lebih rendah (Yulistia M et al, 2022). Meskipun pengorbanan pribadi mungkin diperlukan dalam beberapa situasi, penting untuk mengevaluasi konsekuensi yang mungkin timbul dan mempertimbangkan apakah manfaatnya sebanding dengan biaya yang harus dibayar secara pribadi.…”

“…Menurut TPB, faktor kendali perilaku mencerminkan persepsi individu tentang sejauh mana individu memiliki kendali atau kepercayaan diri terhadap perilaku profesional. Jika individu merasa memiliki kendali yang tinggi terhadap perilaku profesional nya, seperti kemampuan untuk mengelola tugas dan tanggung jawab dengan baik, hal ini berarti mereka cenderung memiliki komitmen profesional yang tinggi (Yulistia M et al, 2022). Individu yang memiliki komitmen profesional yang tinggi cenderung memiliki keberanian yang lebih besar untuk melaporkan praktik yang tidak etis atau melanggar hukum di dalam organisasi karena individu tersebut merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga integritas dan standar profesionalisme, bahkan jika harus bertentangan dengan atasan atau rekan kerja.…”

“…Artinya semakin tinggi personal cost yang dapat diterima oleh seorang whistleblower dapat meningkatkan intensi seseorang dalam melakukan tindakan whistleblowing. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Yulistia M et al, (2022), yaitu personal cost berpengaruh positif terhadap intensi whistleblowing dikarenakan perlindungan terhadap whistleblower yang selalu ditingkatkan. Melakukan pelaporan terhadap tindakan kecurangan bukanlah hal yang mudah, terlebih harus mempertimbangkan personal cost yang akan diterima.…”