Production performance of Alabio ducks (Anas platyrhynchos Borneo) under different levels of drinking water salinity

Abstract

Objective: To examine the effects of the salinity level of drinking water on the egg production and quality of Alabio ducks. Materials and Methods: A total of 60 female Alabio ducks, aged 6 months, were subjected to this study. All ducks were kept in stage-type cages (1 m length × 1 m width × 0.5 m height), where each cage was inhabited by 4 ducks for 56 days of experimentation. All ducks were offered a mixed ration ad libitum for laying ducks, according to the nutritional requirements for egg-type ducks. The treatment in this study was drinking water with five stratified salinity levels, namely P0 = freshwater (0% salinity); P1 = water with a salinity of 0.75 practical salinity unit (PSU) (equal to 0.75 g NaCl/l); P2 = water with a salinity of 1.5 PSU (1.5 gm/l); P3 = water with a salinity of 2.5 PSU (2.5 gm/l); and P4 = water with a salinity of 3 PSU (3.0 gm/l). Observations were made on water intake, feed intake, egg production, and egg quality (egg weight, egg shape index density, shell proportion, shell thickness, yolk index, albumen index, and Haugh unit). Results: The results showed that the difference in salinity levels in drinking water from 0.75 PSU to 3 PSU did not affect water intake, feed intake, egg production, or egg quality of Alabio ducks for the first 56 days of the laying period (p > 0.05). Conclusions: It was concluded that Alabio ducks have a good tolerance for drinking water salinity of up to 3 PSU, or equal to 3 gm/l NaCl.

INDEKS ALBUMEN, INDEKS YOLK, DAN HAUGH UNIT TELUR ITIK ALABIO YANG DIRENDAM DENGAN DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.)

“…Hasil percobaan ini lebih tinggi dibandingkan yang dilaporkan oleh Ernawati et al (2019) dimana indeks putih telur yang direndam menggunakan larutan daun jambu biji memberikan hasil 0.023-0.038. Sulaiman et al (2023) menemukan Indeks albumen itik Alabio tertinggi pada umur 6 bulan (0,13) dan terendah pada umur 9 bulan (0,09).…”

“…Nilai indeks kuning telur pada penelitian ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan yang dilaporkan oleh Ernawati et al (2019) dimana nilai indeks kuning telur yang direndam menggunakan larutan daun jambu biji memberikan hasil dengan nilai tertinggi 0.380. Sulaiman et al (2023) menemukan bahwa indeks kuning telur tertinggi pada umur 6 bulan (0,43) dan terendah pada umur 18 bulan (0,38) pada itik Alabio produksi periode pertama.…”

“…Rataan nilai haugh unit telur pada Tabel 3 yang direndam pada larutan serbuk daun belimbing wuluh berkisar antara 76.42-79.98. Hasil ini sesuai dengan Sulaiman et al (2023) yang mendapatkan Haugh Unit sekitar 72,60-85,62 pada itik Alabio umur berbeda, maupun Sulaiman & Rahmatullah (2011) pada itik Alabio, yaitu HU telur antara 75,08-77,55 pada sistem pemeliharaan yang berbeda. Hasil percobaan ini lebih tinggi dibandingkan yang dilaporkan oleh Riawan et al, (2017) dimana haugh unit telur yang direndam menggunakan larutan daun kelor memberikan hasil 30.55-60.08.…”

“…Namun sifat telur yang mudah rusak dan busuk selain disebabkan oleh mikroba, juga disebabkan karena penguapan air, penguapan karbondioksida, dan aktivitas mikroba sekitar lingkungan telur (Idayanti et al, 2009). Menurut Kementan (2011) rata-rata produksi telur itik Alabio mencapai 67,11-76,48% dengan berat telur 59-65 gram/butir, sedangkan menurut Sulaiman et al(2023) persentase produksi telur dipengaruhi oleh usia itik Alabio; hasil tertinggi adalah pada usia 9 bulan (87,60%) dan terendah pada usia 18 bulan (47%), dengan rata-rata produksi periode pertama sepanjang tahun sebesar 71,92%.…”

Identification and Effects of the Different Carotenoid on External and Egg Yolk Quality of Alabio Laying Ducks (Anas plathyrhyncos Borneo)

“…As consequences of this condition, feed contributed to growth performances approximately 70-80% of total production costs. The used of feed in the Alabio laying ducks are mostly imported and relatively high cost (Sulaiman et al, 2022).…”