2018
DOI: 10.1088/1755-1315/144/1/012034
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Production of high-calorie energy briquettes from bark waste, plastic and oil

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
1
0
6

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
4
2
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(7 citation statements)
references
References 10 publications
0
1
0
6
Order By: Relevance
“…Namun, pada kondisi saat ini produk briket diutamakan dapat lebih memanfaatkan sampah anorganik sebagai bahan baku utama briket karena sampah anorganik lebih sulit mengalami proses degradasi secara alamiah dibandingkan dengan sampah organik akibat adanya komposisi penyusun sampah yang berasal dari bahan dengan sifat plastik (polyethylene dan polypropylene) [7]. Beberapa penelitian sebelumnya juga membuktikan bahwa meskipun sampah anorganik hanya sebagai bahan pelengkap penyusun briket, namun potensinya sangat besar jika dijadikan sebagai bahan baku utama dikarenakan sampah anorganik mampu meningkatkan nilai kalor briket mencapai 10 -33.56 MJ/kg [8][9][10]. Produk briket memiliki beberapa kelebihan antara lain mudah dibakar, memiliki nilai densitas dan nilai kalor yang tinggi (per satuan volume), kelembapan rendah, suhu nyala api homogen dan rata, mudah disimpan, tidak mudah pecah dan solid, nyala bakar cukup lama, tidak menghasilkan jelaga, dan biaya cukup murah [11][12][13][14].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Namun, pada kondisi saat ini produk briket diutamakan dapat lebih memanfaatkan sampah anorganik sebagai bahan baku utama briket karena sampah anorganik lebih sulit mengalami proses degradasi secara alamiah dibandingkan dengan sampah organik akibat adanya komposisi penyusun sampah yang berasal dari bahan dengan sifat plastik (polyethylene dan polypropylene) [7]. Beberapa penelitian sebelumnya juga membuktikan bahwa meskipun sampah anorganik hanya sebagai bahan pelengkap penyusun briket, namun potensinya sangat besar jika dijadikan sebagai bahan baku utama dikarenakan sampah anorganik mampu meningkatkan nilai kalor briket mencapai 10 -33.56 MJ/kg [8][9][10]. Produk briket memiliki beberapa kelebihan antara lain mudah dibakar, memiliki nilai densitas dan nilai kalor yang tinggi (per satuan volume), kelembapan rendah, suhu nyala api homogen dan rata, mudah disimpan, tidak mudah pecah dan solid, nyala bakar cukup lama, tidak menghasilkan jelaga, dan biaya cukup murah [11][12][13][14].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal yang sama dilakukan oleh Riyadi et al (2016), yang menunjukkan bahwa penambahan plastik yang optimum yaitu 20% bagas dan 80% plastik menghasilkan nilai kalor tertinggi yaitu 9.055 kkal/kg. Sedangkan Suwinarti et al (2018), mengkombinasikan limbah biomassa dengan minyak jelantah dan plastik dan menyimpulkan nilai kalor tertinggi briket yang baik dengan adanya penambahan plastik 30% yaitu sebesar 33,56 MJ/kg. Hamzah (2019) melakukan penelitian pembuatan briket dari plastik dan menyimpulkan bahwa plastik dapat dijadikan bahan alternatif dan memiliki kalor yang tinggi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pada Gambar 3 terlihat bahwa kadar air semua sampel pada briket tutup botol sudah memenuhi standar SNI yaitu ≤ 8±0,8%. Plastik dapat meningkatkan daya rekat dan kekompakan tekstur, sehingga dapat meningkatkan nilai kerapatan dan kadar air yang lebih rendah (Suwinarti et al, 2018).…”
Section: Kadar Airunclassified
“…Peningkatan persetase kadar penambahan plastik sebagai bahan campuran briket dapat meningkatkan nilai kalor (Irfansyah et al, 2016). .Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa adanya plastik dapat meningkatkan nilai kalor dari 5000 kJ/kg menjadi 8743 kJ/kg (Suwinarti et al, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Nilai kadar volatile matter pada briket harus disesuaikan dengan SNI 01-6235-200, berdasarkan Gambar 3, kadar volatile matter briket plastik sudah memenuhi dan cenderung tidak stabil (Malo et al, 2018). Kandungan volatile matter cukup tinggi, hal ini karena sifat bahan baku yaitu plastik yang sangat mudah terbakar (Suwinarti et al, 2018), dan juga semakin panjang rantai ikatan senyawa atom maka dapat meningkatnya kadar volatile matter (Sawir, 2016). Kandungan zat volatile matter tinggi memiliki keuntungan yaitu penyalaan dan pembakaran lebih mudah, tetapi dapat menimbulkan asap yang banyak ketika penyalaan (Hendra, 2011;Satmoko et al, 2013) .…”
Section: Kadar Volatile Matterunclassified