Prevalensi diare pada santri pondok pesantren di Kota Medan

Abstract

Pondok pesantren merupakan ranah pembelajaran, pengembangan karakter dan pendidikan agama islam dengan meninjau berbagai aspek termasuk aspek kesehatan. Pesantren menjadi tempat berkumpulnya siswa dari berbagai kelompok usia dan latar belakang sosial ekonomi yang berbeda beda sehingga berada pada kondisi rawan terhadap berbagai permasalahan kesehatan terutama Diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi diare pada santri pondok pesantren di Kota Medan. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan simple random sampling secara acak sederhana. Populasi penelitian ini adalah seluruh santri yang tersebar di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara dengan sampel sebanyak 436 santri yang berasal dari 7 pesantren di Kota Medan. Instrumen pengumpulan data berupa selfreport questionnaire dengan uji Uji chi square. Penelitian ini menemukan bahwa prevalensi diare pada santri di Kota Medan sebesar 48,6% dan bervariasi antar pesantren (20-80%). Berdasarkan hasil uji statistic diketahui bahwa Jenis kelamin memiliki perbedaan yang signifikan (p-value 0,000 < 0,005) dengan Prevalens Risk (PR) pada 95% CI 1,995 (1,362 – 2,922) yang menunjukkan bahwa laki-laki berisiko 2 kali lebih besar terinfeksi diare dibandingkan perempuan, Proporsi santri yang diare dan tidak rutin cuci tangan pakai sabun lebih besar dibandingkan yang diare dan rutin cuci tangan pakai sabun. Edukasi secara menyeluruh terutama pada kelompok laki-laki menjadi rekomendasi dalam memutuskan rantai penularan diare di pesantren.

Pencegahan Kontaminasi Air Sebagai Upaya Menurunkan Kejadian Diare Di PP Putri Wahid Hasyim Bangil

“…Beberapa faktor yang berkaitan dengan kejadian diare adalah tidak memadainya penyediaan air bersih, air tercemar oleh tinja, kekurangan sarana kebersihan, perilaku hidup bersih siswa, lingkungan serta fasilitas (Zulferdami, 2019). Penelitian menunjukkan bahwa terbatasnya kebersihan perorangan dan sanitasi lingkungan berperan besar terhadap prevalensi diare (Purnama et al, 2021). Upaya pencegahan yang dapat dilakukan pada penularan penyakit diare adalah dengan cara mencuci tangan (Sabrina et al, 2020).…”

Pencegahan Kontaminasi Norovirus Sebagai Upaya Menurunkan Kejadian Diare Di PP Putri Wahid Hasyim Bangil

“…Untuk mencegah diare yang disebabkan oleh norovirus di Pondok Pesantren, penting untuk mensosialisasikan kepatuhan kebersihan tangan di kalangan santri. Sebuah penelitian yang dilakukan di Medan menemukan bahwa kebersihan pribadi dan sanitasi lingkungan yang terbatas berperan penting dalam prevalensi diare (Purnama et al, 2021).…”

Prevention of Norovirus Contamination as an Effort to Reduce the Incidence of Diarrhea in Pondok Pesantren Putri Wahid Hasyim Bangil

“…To prevent diarrhea caused by Norovirus in Pondok Pesantren, it is important to socialize hand hygiene compliance among santri. A study conducted in Medan found that limited personal hygiene and environmental sanitation play an important role in the prevalence of diarrhea (Purnama et al, 2021). Therefore, increasing knowledge about proper handwashing techniques is essential.…”