Stunting memiliki dampak buruk bagi pertumbuhan generasi penerus bangsa Indonesia dan hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang cukup serius di Indonesia. Salah satu bentuk intervensi stunting diimplementasikan secara holistik hingga tingkat desa/kelurahan adalah dengan menetapkan lokasi fokus (lokus) intervensi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran (tren) kejadian stunting di lokus dan non-lokus stunting di Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan model analisis deskriptif dengan menggunakan data sekunder tinggi/panjang badan balita (<59 bulan) dari Dinkes pada tahun 2021-2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi stunting mengalami penurunan di 61 kelurahan, dimana penurunan terjadi di 8 kelurahan lokus dengan rata-rata penurunan 5,74% dan terjadi di 53 kelurahan non-lokus dengan rata-rata penurunan penurunan 3,81%. Sementara prevalensi stunting mengalami peningkatan di 7 kelurahan non-lokus dengan rata-rata peningkatan 1,12%.