Recently, food security becomes a priority for many governments particularly in developing countries. Food security has four dimensions, i.e. availability, accessibility, stability, and utilization. This study examined food accessibility in term of geographic access, i.e. the contribution of the geographic environment to food choices and consumption. The study located in Tanjung Selor Subdistrict, the capital region of Bulungan Regency as well as North Kalimantan Province. Geographic access to food was analysed based on spatial distribution of food stores, settlement, and availability of transportation network. Spatial analysis, i.e. coverage, density, and network analysis, as well as the spatial visualisation were performed using tools available in GIS software. This study revealed some circumstance related to geographical access to food in the study area. Geographical access to food for non-motorized people is limited. Nonmotorized people have to walk more than 1 km to the nearest food store. Access to food for motorised people is somewhat different. Their geographical access, in general, were categorised as easy to moderate. This situation indicates that the availability of public transport or vehicle ownership is necessary to improve access to food.Abstrak. Ketahanan pangan saat ini menjadi prioritas sejumlah pemerintah terutama di negara berkembang. Ketahanan pangan memiliki empat dimensi atau aspek yaitu ketersediaan, aksesibilitas, stabilitas dan pemanfaatan. Penelitian ini mengkaji aksesibilitas terhadap pangan, merupakan wilayah ibukota Kabupaten Bulungan dan sekaligus wilayah ibukota Provinsi tempat penjualan bahan pangan dan lokasi permukiman serta ketersediaan jaringan transportasi. Analisis keruangan yang meliputi cakupan, kepadatan dan analisis jaringan dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SIG. Hasil penelitian menunjukkan beberapa hal terkait dengan akses bermotor mempunyai akses yang terbatas. Mereka harus menempuh jarak lebih dari 1 km ke pasar atau toko penjual bahan pangan yang terdekat. Penduduk yang memiliki kendaraan bermotor, secara umum mempunyai akses yang mudah hingga sedang. Kondisi ini menunjukkan bahwa ketersediaan transportasi umum atau kepemilikan kendaraan bermotor sangat diperlukan untuk .Kata kunci: