2022
DOI: 10.22302/iopri.war.warta.v27i3.91
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

POTENSI TEKNOLOGI IRADIASI ENERGI FOTON UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT BERCAK DAUN Curvularia sp. PADA TANAMAN KELAPA SAWIT

Abstract: Bercak daun Curvularia merupakan penyakit utama pada pembibitan kelapa sawit. Penyakit ini selalu terjadi pada setiap siklus pembibitan dan berpotensi menyebabkan kerusakan berat hingga kematian pada bibit kelapa sawit. Pengendalian penyakit bercak daun hingga saat ini masih bertumpu pada aplikasi fungisida, namun tingkat efikasinya cenderung mengalami penurunan. Di sisi lain, tanaman tahan bercak daun yang menjadi alternatif ideal untuk pengendalian penyakit belum tersedia dan masih memerlukan tahapan pemulia… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(5 citation statements)
references
References 50 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Kata kunci: Curvularia, grup fungisida, intensitas penyakit, resistensi, rotasi Pseudopestalotiopsis sp., hingga Phoma herbarum (Kovachich, 1954;Mahamooth et al, 2019;Mohamed-Azni et al, 2022;Rosado et al, 2019;Sunpapao et al, 2014;Zheng et al, 2017). Di Indonesia, penyebab penyakit bercak daun di pembibitan kelapa sawit umumnya didominasi oleh genus Curvularia (Agustina et al, 2019;Priwiratama et al, 2017;Solehudin & Suswanto, 2012;Susanto & Prasetyo, 2013). daun merupakan penyakit dengan sebaran terluas, dan dapat terjadi pada seluruh fase perkembangan tanaman kelapa sawit di pembibitan maupun di lapangan (Gambar 1).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Kata kunci: Curvularia, grup fungisida, intensitas penyakit, resistensi, rotasi Pseudopestalotiopsis sp., hingga Phoma herbarum (Kovachich, 1954;Mahamooth et al, 2019;Mohamed-Azni et al, 2022;Rosado et al, 2019;Sunpapao et al, 2014;Zheng et al, 2017). Di Indonesia, penyebab penyakit bercak daun di pembibitan kelapa sawit umumnya didominasi oleh genus Curvularia (Agustina et al, 2019;Priwiratama et al, 2017;Solehudin & Suswanto, 2012;Susanto & Prasetyo, 2013). daun merupakan penyakit dengan sebaran terluas, dan dapat terjadi pada seluruh fase perkembangan tanaman kelapa sawit di pembibitan maupun di lapangan (Gambar 1).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sejak ledakan penyakit yang merusak puluhan ribu bibit kelapa sawit di Kabupaten Pulang Pisau pada 2014 (Sujadi & Priwiratama, 2014), penyakit bercak daun terus dilaporkan di berbagai sentra perkebunan kelapa sawit di Indonesia dengan intensitas yang bervariasi (Priwiratama et al, 2017). Bahkan, selama dua tahun terakhir, ledakan penyakit dengan intensitas ringan hingga sangat berat terjadi di beberapa lokasi pembibitan di wilayah Sumatera dan Kalimantan (Tabel 1).…”
Section: Perkembangan Kejadian Penyakit Bercak Daun DI Sumatera Dan K...unclassified
See 1 more Smart Citation
“…Kata kunci: Antifungal, Curvularia sp., LC50, peracunan agar, Pestalotiopsis sp. pembibitan kelapa sawit umumnya dilakukan dengan mengatur jarak antar polibag, pengendalian gulma di sekitar areal pembibitan, kultur teknis, dan penggunaan fungisida (Priwiratama et al, 2023;Priwiratama & Widiyatmoko, 2022;Susanto & Prasetyo, 2014). Penggunaan fungisida secara kontinu tanpa diiringi dengan rotasi bahan aktif fungisida yang digunakan akan memicu terjadinya resistensi (Hahn, 2014).…”
Section: Ciptadi Achmad Yusup* Deden Dewantara Eris Dan Hari Priwiratamaunclassified
“…Penyakit bercak daun merupakan salah satu penyakit minor yang keberadaannya kerap diabaikan pada tanaman kelapa sawit, khususnya pada fase tanaman menghasilkan (TM). Namun pada fase pembibitan, serangan bercak daun menjadi kendala yang cukup merepotkan (Priwiratama et al, 2023;Priwiratama & Widiyatmoko, 2022). Hal ini karena tanaman yang terserang penyakit bercak daun akan mengalami pertumbuhan yang kurang optimal sebagai respon menurunnya aktivitas fotosintesis (Wang et al, 2022;Zhang et al, 2022).…”
unclassified