Potency of Agriculture Commodity in Haruyan, Hulu Sungai Tengah Regency

Abstract

Abstract─Hulu Sungai Tengah Regency, especially Haruyan has the potential to be developed as an agricultural area. Assessment of agricultural commodities is needed to determine the priorities of agriculture that will be developed in this region. The purpose of this study is to identify the potential of agricultural commodities in Haruyan, Hulu Sungai Tengah. The sample of the research was the land unit and village unit. The land unit is used to determine the land suitability for the commodity. Meanwhile, the village unit is used to collect the social economic data. Secondary data is collected from the government agency to determine the agriculture commodity. Location Quotient (LQ), shift share, and Focus Discussion Group (FGD) is used to analyze the agriculture commodity in Haruyan. The results showed that rice has S1 class (Very Suitable), corn has S2 class (Suitable), while commodity of onion, chili, and banana have an S3 class (Marginal Suitable). Based on LQ, corn and red pepper have base sector while the other sectors have non-base sector. The shift-share value is negative (-). The FGD results indicate that commodities to be developed by the community are rice, corn, and onion. This sector will be developed because it has the potential to be developed in Haruyan.

Implementasi Teknologi Pengelolaan Lahan Penghasil Cabai melalui Kegiatan Budidaya dan Diversifikasi pada Masyarakat Birayang Batang Alai Selatan

“…Keberhasilan pengelolaan lahan dalam bidang pertanian dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi diwilayah tersebut. Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional termasuk di Kecamatan Batang Alai Selatan Hulu Sungai Tengah Provinsi Kalimantan Selatan Indonesia khususnya komoditi cabai merah karena termasuk salah satu komoditi unggulan di kecamatan tersebut (Kumalawati et al, 2016).…”

“…Kabupaten Hulu Sungai Tengah memiliki bentuk lahan asal fluvia dan dataran aluvial (F1). Menurut Kumalawati et al (2016) Kecamatan Batang Alai Selatan merupakan daerah yang proses asal denudasional dan termasuk dataran koluvial (D2), perbukitan sinklinal (S2), mempunyai kelerengan sedang 15-25%, jenis tanah RYP (Podsolik Merah Kuning, Bantuan Endapan; Entrusi). Berdasarkan data peta kesesuaian lahan menunjukkan bahwa penggunaan lahan pada kecamatan Batang Alai Selatan adalah banyak dimanfaatkan untuk sawah dan ladang, terlebih daerah tersebut dari peta kawasan hutan adalah termasuk Area Penggunaan Lainnya (APL), dan tidak terdapat daerah gambut.…”

“…Sektor pertanian merupakan sektor unggulan dalam meningkatkan perekonomian (Kumalawati et al, 2016). Sektor pertanian perlu perhatian secara serius dari pemerintah untuk menyelamatkan sektor pertanian pada negara agraris (Marlina, 2021;Siringorindo, 2021).…”

“…Potensi alam yang ada juga didukung oleh tersedianya sumberdaya manusia yang cukup memadai. Sebanyak 9,4% pekerjaan masyarakat di kecamatan Batang Alai Selatan berprofesi sebagai petani dan usia produktif (umur 20-40 tahun) sebanyak 8,08% (Kumalawati et al 2016)…”

Desarrollo, bienestar y emprendimiento: Casos del Pacífico mexicano

“…El desarrollo en términos de oferta es caracterizado por la excelencia en condiciones biofísicas, tecnológicas y socioeconómicas de los productores. En términos de demanda, el desarrollo de estos productos mejora la competencia interregional, así como también mejora la economía local de una región (Kumalawati, Arisanty, Krisdiyanto y Salamiah, 2017).…”