2021
DOI: 10.54371/jiip.v4i8.358
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Positivisme, Pospositivisme, Teori Kritis, dan Konstruktivisme dalam Perspektif “Epistemologi Islam”

Abstract: Penelitian ini menjelaskan tentang paradigma keilmuan yang menjadi acuan dalam melakukan proses penelitian. Dalam dunia ilmu pengetahuan sosial terdapat sejumlah kategori paradigma yang dilakukan para ahli. Egon G. Guba (1990) telah membagi menjadi empat paradigma; (1) paradigma positivisme: (2) paradigma postpositivisme; (3) konstruksivisme; (4) teori kritis. Jika dilihat dari perspektif Islam , maka keempat paradigma yang dibahas telah diakomodir dalam konsep epistemologi Islam, bahkan pandangan Islam tentan… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(5 citation statements)
references
References 3 publications
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…One of the problems of Islamic Education in integrating science is the view of positivism. The school of positivism philosophy assumes that science is absolute truth if it is empirical, so this concept separates itself from metaphysical science (Irawati et al, 2021). These obstacles can be seen from Islamic studies, some of which cannot be sensed by humans, such as heaven and hell.…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%
“…One of the problems of Islamic Education in integrating science is the view of positivism. The school of positivism philosophy assumes that science is absolute truth if it is empirical, so this concept separates itself from metaphysical science (Irawati et al, 2021). These obstacles can be seen from Islamic studies, some of which cannot be sensed by humans, such as heaven and hell.…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%
“…Sehingga, peneliti bisa mendapatkan data-data baru yang memungkinkan didapatkan peneliti selama proses wawancara. Dalam proses wawancara ini peneliti menggunakan pertanyaan yang dibuat peneliti guna membantu menganalisa yang dikemukakan oleh subjek lebih detail (Irawati, Natsir, & fatah, & Haryanti, 2022). Adapun dalam penyusunan draft wawancara, peneliti merujuk pada fokus penelitian dan teori pendukung yang digunakan dalam penelitian ini.…”
Section: Metode Penelitianunclassified
“…Ontologi paradigma ini memandang bahwa realitas memang apa adanya, namun mustahil bila kebenaran dapat dilihat jika manusia mengambil jarak dengan objek penelitiannya. Sehingga paradigma ini memiliki pendekatan dengan memanfaatkan beragam, metode, sumber data, peneliti dan teori (Irawati et al, 2021). Sehingga dalam implementasi pembelajaran berdiferensiasi atau implementasi kurikulum, paradigma ini akan membantu peneliti dalam melihat realitas apa adanya yang terjadi di sekolah.…”
Section: Metodeunclassified