Pola Pembelian Konsumen Terhadap Product Umkm Martista Ikhsan Dengan Algoritma Naive Bayes

Abstract

Peluang usaha bisnis dan perkembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil, Menengah) sangat memiliki prospek yang cerah saat ini dengan keuntungan yang melimpah, hal ini dapat kita lihat bahwa banyaknya orang-orang yang awalnya bekerja pada perusahaan, kantor beralih profesi kelapangan kerja yang menjanjikan ini. Menurut badan pusat statistik (BPS) indonesia mengatakan bahwa usaha UMKM pasca krisis moneter tidak berkurang melainkan bertambah bahkan mampu menyerap 85 juta hingga 107 juta tenaga kerja sampai tahun 2012. Pada tahun itu, jumlah pengusaha di Indonesia sebanyak 56.539.560 unit. Dari jumlah tersebut, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebanyak 56.534.592 unit atau 99.99%. Sisanya, sekitar 0,01% atau 4.968 unit adalah usaha besar, apabila kita perhatikan bahwasanya bisnis UMKM memiliki peranan yang sangan besar bagi pertumbuhan ekonomi di indonesia terutama bagi pengusaha menengah kebawah. salah satunya UMKM dikota batam ini yaitu martista ikhsan. UMKM Martista Ikhsan ini yang terletak didaerah Batu Aji merupakan usaha kuliner dengan produk jajanan pasar atau snack khas dari mereka seperti kue kering, basah, gorengan dan masih banyak lagi, selama ini UMKM Martista Ikhsan belum melakukan sebuah inovasi baru baik dalam hal produk, kemasan dan penjualan yang lebih luas hal ini disebabkan karena pemilik usaha belum melihat secara detail tentang bagaimana pola pembelian konsumen dan apa yang sedang tren dipasaran menyangkut produk kuliner. Hasil penelitian ini diperoleh persentase untuk Correctly Classified Instance adalah sebesar 88.00 % sementara persentase untuk Incorrectly Classified Instance adalah sebesar 12.00 %. Di mana dari data Penjualan UKKM Martistas Ikhsan, ada sebanyak 22 data Penjualan berhasil diklasifikasikan dengan benar dan sebanyak 3 data Penjualan tidak berhasil diklasifikasikan dengan benar. Peluang usaha bisnis dan perkembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil, Menengah) sangat memiliki prospek yang cerah saat ini dengan keuntungan yang melimpah, hal ini dapat kita lihat bahwa banyaknya orang-orang yang awalnya bekerja pada perusahaan, kantor beralih profesi kelapangan kerja yang menjanjikan ini. Menurut badan pusat statistik (BPS) indonesia mengatakan bahwa usaha UMKM pasca krisis moneter tidak berkurang melainkan bertambah bahkan mampu menyerap 85 juta hingga 107 juta tenaga kerja sampai tahun 2012. Pada tahun itu, jumlah pengusaha di Indonesia sebanyak 56.539.560 unit. Dari jumlah tersebut, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebanyak 56.534.592 unit atau 99.99%. Sisanya, sekitar 0,01% atau 4.968 unit adalah usaha besar, apabila kita perhatikan bahwasanya bisnis UMKM memiliki peranan yang sangan besar bagi pertumbuhan ekonomi di indonesia terutama bagi pengusaha menengah kebawah. salah satunya UMKM dikota batam ini yaitu martista ikhsan. UMKM Martista Ikhsan ini yang terletak didaerah Batu Aji merupakan usaha kuliner dengan produk jajanan pasar atau snack khas dari mereka seperti kue kering, basah, gorengan dan masih banyak lagi, selama ini UMKM Martista Ikhsan belum melakukan sebuah inovasi baru baik dalam hal produk, kemasan dan penjualan yang lebih luas hal ini disebabkan karena pemilik usaha belum melihat secara detail tentang bagaimana pola pembelian konsumen dan apa yang sedang tren dipasaran menyangkut produk kuliner. Hasil penelitian ini diperoleh persentase untuk Correctly Classified Instance adalah sebesar 88.00 % sementara persentase untuk Incorrectly Classified Instance adalah sebesar 12.00 %. Di mana dari data Penjualan UKKM Martistas Ikhsan, ada sebanyak 22 data Penjualan berhasil diklasifikasikan dengan benar dan sebanyak 3 data Penjualan tidak berhasil diklasifikasikan dengan benar.

Optimasi Hyperparameter Multilayer Perceptron Untuk Prediksi Daya Beli Mobil

“…Dalam menentukan keputusan untuk mempelajari pola tersembunyi pada dataset yang besar data mining dibutuhkan dalam menentukan prediksi atau klasifikasi pada dataset dengan tujuan mengambil suatu keputusan atau kesimpulan berdasarkan hasil pembelajaran data sebelumnya [13]. Untuk memperkirakan hasilnya, proses pada data mining dibagi menjadi dua bagian yaitu data training (data pelatihan) dan data testing (data pengujian) [14].…”