This study aimed to determine the potency of Aceh Arabica coffee in rejuvenation of aging skin in rat. This study was conducted in vivo using completely randomized design (RAL), which consisted of 4 treatment groups as follows: premenopausal rats as negative control (KON), premenopausal rats with administration of distilled water as placebo (PLS), premenopausal rats with administration of ethinylestradiol 9x10 -3 mg/day/200 g BW (EST), and premenopausal rats with coffee extract administration of 300 mg/day/200 g BW (KOP). Each treatment group consisted of 5 rats. The parameters observed were skin collagen, water content/skin hydration, and skin ribonucleic acid (RNA) level. The data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) and Duncan test using SAS 9.13 software. The result showed the average skin collagen and RNA levels were higher in premenopausal rats with administration of coffee extract and ethinylestradiol (P<0.05) than control rats. On the other hand, average of water level in premenopausal rats with coffee extract and ethinylestradiol administration were the same as control rats. It can be concluded that administration of Aceh Arabica coffee extract can repair skin quality, which is indicated by the increase of collagen and RNA level on aging skin in rat. ____________________________________________________________________________________________________________________
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui potensi ekstrak kopi Arabika Aceh untuk meningkatkan kualitas kulit pada tikus yang mengalami penuaan. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian secara in vivo dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), yang terdiri atas empat perlakuan masing-masing terdiri atas lima ekor tikus, yaitu KON= tikus premenopause sebagai kontrol negatif, PLS= tikus premenopause yang dicekok akuades sebagai plasebo, EST= tikus premenopause yang diberi etinilestradiol sebanyak 9x10 -3 mg/hari /200 g BB, KOP = tikus premenopause yang diberi ekstrak kopi 300 mg/hari/200 g bobot badan. Parameter yang diamati ialah kadar kolagen kulit, kadar air kulit, dan kadar ribonucleic acid (RNA) kulit. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analysis of variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan dengan menggunakan program software SAS 9.13. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan kadar kolagen kulit dan kadar RNA kulit pada tikus premenopause yang diberi ekstrak kopi dan etinilestradiol lebih tinggi (P<0,05), bila dibandingkan dengan tikus kontrol. Sebaliknya, rataan kadar air kulit pada tikus premenopause yang diberi ekstrak kopi dan etinilestradiol, sama dengan tikus kontrol. Dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak kopi Arabika Aceh dapat memperbaiki kualitas kulit yang ditandai dengan terjadinya peningkatan kadar kolagen dan kadar RNA kulit pada tikus yang mengalami penuaan ____________________________________________________________________________________________________________________ Kata kunci: kopi Arabika (Coffea arabica L.), kolagen, ekstrak, tikus, RNA, kualitas kulit