2018
DOI: 10.33603/.v1i2.1927
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Pemberian Bioherbisida Saliara (Lantana camara) sebagai Metode Alternatif Pengendalian Gulma

Abstract: ABSTRAKKeberadaan gulma di areal budidaya tanaman dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman utama, begitu juga pada tanaman kelapa sawit. Pemanfaatan bioherbisida dari limbah gulma saliara dapat menjadi metode alternatif untuk mengendalikan gulma tanpa merusak lingkungan, serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode alternatif pengendalian gulma menggunakan bioherbisida, mengetahui pengaruh aplikasi bioherbisida terhadap populasi gulma … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(5 citation statements)
references
References 4 publications
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…Gulma yang tumbuh di perkebunan kelapa sawit memiliki potensi untuk menimbulkan dampak negatif pada berbagai aspek, seperti penurunan produksi buah dan gangguan terhadap kelancaran kegiatan budidaya seperti proses pemupukan dan pemanenan. [13]. Gulma yang biasanya muncul di perkebunan kelapa sawit meliputi alangalang (Imperata cylindrica), grinting (Cynodon dactylon), rumput tembagan (Ishaemum timorence), putri malu (Mimosa pudica), kentangan (Borreria alata), babandotan (Ageratum conyzoides), dan teki berumbi (Cyperus rotundus) [14].…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Gulma yang tumbuh di perkebunan kelapa sawit memiliki potensi untuk menimbulkan dampak negatif pada berbagai aspek, seperti penurunan produksi buah dan gangguan terhadap kelancaran kegiatan budidaya seperti proses pemupukan dan pemanenan. [13]. Gulma yang biasanya muncul di perkebunan kelapa sawit meliputi alangalang (Imperata cylindrica), grinting (Cynodon dactylon), rumput tembagan (Ishaemum timorence), putri malu (Mimosa pudica), kentangan (Borreria alata), babandotan (Ageratum conyzoides), dan teki berumbi (Cyperus rotundus) [14].…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…2017). Keberadaan gulma di perkebunan kelapa sawit dapat memicu kerugian pada berbagai aspek, misalnya menurunkan produksi buah serta mengganggu kelancaran aktivitas budidaya seperti pemupukan dan pemanenan (Sari et al, 2018). Menurut Direktorat Jenderal Perkebunan (2014) kehadiran gulma menjadi pesaing penting bagi tanaman kelapa sawit, sehingga areal yang didominasi gulma tertentu seperti Mikania micrantha, Asystasia cromandeliana dan Imperata cylindrica dapat menurunkan produksi sampai 20%.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Senyawa alelokimia flavonoid dan tanin pada gulma kirinyu masih tergolong lebih rendah dibandingkan nilai flavonoid dan tanin dari gulma Saliara (Lantana camara) yaitu 0,17% dan 5,73% (21). Kandungan senyawa alelokimia yang rendah tersebut tergolong aman dan tidak akan mengganggu pertumbuhan tanaman, namun juga belum mampu untuk meningkatkan pertumbuhan bibit atau mengendalikan gulma.…”
Section: Jumlah Gulmaunclassified