2021
DOI: 10.37295/wp.v15i2.118
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perspektif Ramah Anak, Perempuan, Kelompok Berkebutuhan Khusus Dan Lansia Pada Pelayanan Transportasi Publik Di Kota Bandarlampung

Abstract: This article describes the perspective of being friendly to children, women, special needs groups and the elderly on public transportation services in Bandar Lampung City. Using a qualitative research approach with interview, observation and documentation data collection techniques, it shows that the technical aspects, social aspects, gender aspects, disability aspects, and environmental aspects that are expected in public transportation services are not fulfilled. The Bandarlampung City Government does not ye… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 1 publication
(1 reference statement)
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Menurut penelitian sebelumnya yang ditulis oleh (Prihantika et al, 2021) hal yang sangat penting bagi anak yang berkebutuhan kusus adalah pengawasan atau pengamanan luar. Hal tersebut menjadi penting karena anak-anak berkebutuhan khusus tidak memahami akan bahaya dan arah ke mana dia berjalan, maka pentingnya pengawasan luar sangat diperlukan, sehingga jika ada anak keluar langsung terawasi dan para orang tua murid juga merasa lebih tenang.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut penelitian sebelumnya yang ditulis oleh (Prihantika et al, 2021) hal yang sangat penting bagi anak yang berkebutuhan kusus adalah pengawasan atau pengamanan luar. Hal tersebut menjadi penting karena anak-anak berkebutuhan khusus tidak memahami akan bahaya dan arah ke mana dia berjalan, maka pentingnya pengawasan luar sangat diperlukan, sehingga jika ada anak keluar langsung terawasi dan para orang tua murid juga merasa lebih tenang.…”
Section: Pendahuluanunclassified