2022
DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3487
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Permainan Tradisional Engklek dalam Meningkatkan Motorik Kasar Anak Usia Dini

Abstract: Perkembangan fisik motorik menjadi faktor penting dalam perkembangan individu secara keselurahan, untuk itu guru mampu meningkatkan kemampuan motorik kasar anak dengan melakukan berbagai aktivitas yang bisa menstimulus dan mengembangkan kemampuan motorik kasar. Studi ini bertujuan guna mengungkap bagaimana peran permainan tradisional untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak. Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus secara kualitatif. Teknik pengumpulan datanya meliputi wawancara, observasi, dan do… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(5 citation statements)
references
References 18 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Konsep pembelajaran dengan menggunakan permainan tradisional Kola-kola menjadi kunci pengembangan kemampuan kognitif anak usia dini (Nur Laila & Nurhayati, 2019). Melatih kemampuan motoric kasar karena dalam permainan ini kemampuan fisik anak terlatih dengan melompat-lompat dengan satu kaki (Indriyani et al, 2021), menjaga keseimbangan tubuh, kekuatan serta kelincahan (Darmawati & Widyasari, 2022) , menjadi alternatif yang menyenangkan untuk mendorong gerakan fisik dan mengurangi tingkat kecanduan teknologi (Dewi & Mailasari, 2020). Permainan ini tidak hanya menstimulus 1 aspek perkembangan namun dapat menstimulus aspek perkembangan bahasa, sosial, emosional, kognitif dan fisik motorik (Munawaroh, 2017).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Konsep pembelajaran dengan menggunakan permainan tradisional Kola-kola menjadi kunci pengembangan kemampuan kognitif anak usia dini (Nur Laila & Nurhayati, 2019). Melatih kemampuan motoric kasar karena dalam permainan ini kemampuan fisik anak terlatih dengan melompat-lompat dengan satu kaki (Indriyani et al, 2021), menjaga keseimbangan tubuh, kekuatan serta kelincahan (Darmawati & Widyasari, 2022) , menjadi alternatif yang menyenangkan untuk mendorong gerakan fisik dan mengurangi tingkat kecanduan teknologi (Dewi & Mailasari, 2020). Permainan ini tidak hanya menstimulus 1 aspek perkembangan namun dapat menstimulus aspek perkembangan bahasa, sosial, emosional, kognitif dan fisik motorik (Munawaroh, 2017).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Dalam penelitian ini, permainan tradisional yang akan dikenalkan pada anak-anak SIKL adalah permainan engklek. Permainan Engklek dimainkan dengan menggunakan benda dan hitungan serta dalam permainannya ada aturan yang harus diikuti oleh para pemainnya (Darmawati & Widyasari, 2022) Permainan Engklek memiliki beberapa manfaat dalam pengembangan kemampuan fisik dan motorik anak. Manfaat tersebut diantaranya, permainan ini dapat melatih kecepatan, ketangkasan, kekuatan, kelincahan, dan keseimbangan anak karena anak akan dituntut unruk menggerakkan seluruh anggota tubuhnya ketika permainan berlangsung.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dalam standar tingkat pencapaian perkembangan anak usia dini, fisik motorik di bagi menjadi dua yakni motorik halus dan motorik kasar. Kemampuan tubuh untuk menggerakkan sebagian atau seluruh tubuh untuk melakukan aktivitas atau gerakan tertentu dikenal sebagai keterampilan motorik kasar dengan mengontrol gerakan tubuh yang melibatkan otot, otak, dan sistem saraf (Darmawati & Widyasari, 2022). Adapun dalam kebugaran jasmani yang perlu dioptimalkan sejak usia dini antara lain: kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan, kelenturan, koordinasi, ketepatan, keseimbangan (Rismayanthi, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Anak yang mengalami kesulitas untuk mengkoordinasikan mata dan gerak motorik dapat disebabkan oleh kurangnya koordinasi setiap gerak. Apabila tidak tertangani dengan baik maka anak tersebut akan mengalami kesulitan untuk belajar membaca, menulis, dan belajar lainnya (Darmawati & Widyasari, 2022).Berdasarkan (Permendikbud 137, 2014) Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini yaitu tingkat pencapaian motorik kasar anak usia 4-5 tahun antara lain, menirukan gerakan binatang; pohon tertiup angin ataupun pesawat terbang; melakukan gerakan menggantung; melakukan gerakan melompat; meloncat, dan berlari secara terkoordinasi; melempar sesuatu secara terarah; menangkap sesuatu secara tepat; melakukan gerakan antisipasi; menendang sesuatu secara terarah; memanfaatkan alat permainan diluar kelas. Istilah fisik motorik menggambarkan semua gerakan tubuh dan diklasifikasikan menjadi motor kasar dan perilaku motorik halus (Hasanah, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation