2021
DOI: 10.35790/eg.9.2.2021.32958
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi Mulut Siswa SD Dengan dan Tanpa Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)

Abstract: Behavior is the second major factor that affects the health status of an individual or society. Good behavior in maintaining oral hygiene will have a positive impact on the status of children’s oral health. One of the efforts to reduce the number of caries is through the Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) program. This study was aimed to obtain the oral health care behavior of elementary school students with UKGS and without UKGS. This was a literature review study. There were four relevant literatures with r… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(2 citation statements)
references
References 5 publications
(8 reference statements)
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Menurut RISKESDAS atau Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, bahwa prevelensi penyakit karies gigi yang terjadi di Indonesia sebesar 93% pada anak-anak. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa 7% dari anak-anak di Indonesia tidak mengalami karies gigi (Gerung et al, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut RISKESDAS atau Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, bahwa prevelensi penyakit karies gigi yang terjadi di Indonesia sebesar 93% pada anak-anak. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa 7% dari anak-anak di Indonesia tidak mengalami karies gigi (Gerung et al, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Prevalensi akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Anak usia 6 tahun telah mengalami karies pada gigi permanennya sebanyak 20%, akan meningkat di usia 8 tahun menjadi 60%, pada usia 10 tahun akan menjadi 85%, dan terus meningkat menjadi 90% di usia 12 tahun (Gerung, Wowor and Mintjelungan, 2021). Indeks DMF-T di Kabupaten Banjar adalah 7,8 dengan D-T=1,62, M-T=5,88, dan F-T=0,34 dan merupakan salah satu kabupaten yang memiliki nilai DMF-T di atas indeks provinsi Kalimantan Selatan.…”
Section: Pendahuluanunclassified