2021
DOI: 10.33746/fhj.v8i03.264
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui Upaya Pemberdayaan Masyarakat

Abstract: Data tiga tahun terakhir di Provinsi Riau menunjukkan bahwa pencapaian Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) selalu menjadi yang terendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan masyarakat berbasis keluarga melalui posyandu, kader, pengorganisasian/kelompok terhadap PHBS di TPA Muara Fajar Rumbai Pekanbaru. Desain penelitian adalah cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 26 ibu rumah tangga di RT 01/RW 03 TPA Muara Fajar Rumbai Pekanbaru. Instrumen yang digunakan adalah kuesione… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 3 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Salah satu usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat untuk memiliki kesadaran tinggi dan potensi diri untuk menjaga kesehatan yang dimulai dari tingkat keluarga atau rumah tangga melalui PHBS dalam Rumah Tangga. 4 Sebagian besar respondeng berjenis kelamin perempuan (63%), rata-rata umur responden 48 tahun (SD: 13,5), memiliki status menikah (90,5%), riwayat pendidikan SMA (49%), dan sebagian besar bekerja sebagai wirausaha (53,5%). Hasil pengukuran komponen literasi kesehatan yang diukur meliputi kemudahan untuk mendapat informasi tentang perawatan penyakit (68% cukup mudah), kemudahan mendapat informasi tentang dokter/tenaga kesehatan ketika sakit (62,5% cukup mudah), kemudahan untuk memahami penjelasan dokter/tenaga kesehatan (76% cukup mudah), kemudahan untuk memahami intruksi dokter atau apoteker tentang cara minum obat yang diresepkan (77,5%), kemudahan untuk menilai kapan membutuhkan pendapat dari dokter/tenaga kesehatan lain (71,5% cukup mudah), kemudahan menggunakan informasi yang diberikan oleh dokter untuk membuat keputusan saat sakit (70,5% cukup mudah), kemudahan untuk mematuhi intruksi dari dokter atau apoteker (75,5% cukup mudah), kemudahan menemukan informasi untuk mengatur kesehatan mental (71,5% cukup mudah), kemudahan untuk memahami peringatan tentang perilaku kesehatan (72% cukup mudah), kemudahan untuk memahami pentingnya deteksi dini penyakit (72,5% cukup mudah), kemudahan untuk menilai apakah informasi kesehatan pada media dapat dipercaya (73% cukup mudah), kemudahan untuk memutuskan cara melindungi diri dari penyakit berdasarkan informasi dari media (71% cukup mudah), kemudahan dalam menemukan informasi tentang aktivitas fisik yang baik untuk kesehatan mental (70,5% cukup mudah), kemudahan untuk memahami nasihat tetang kesehatan dari keluarga dan teman (74,5% cukup mudah), kemudahan memahami informasi di media tentang bagaimana menjadi lebih sehat (75,5% cukup mudah), serta kemudahan menilai kegiatan sehari-hari yang mempengaruhi kesehatan (74,5% cukup mudah).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Salah satu usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat untuk memiliki kesadaran tinggi dan potensi diri untuk menjaga kesehatan yang dimulai dari tingkat keluarga atau rumah tangga melalui PHBS dalam Rumah Tangga. 4 Sebagian besar respondeng berjenis kelamin perempuan (63%), rata-rata umur responden 48 tahun (SD: 13,5), memiliki status menikah (90,5%), riwayat pendidikan SMA (49%), dan sebagian besar bekerja sebagai wirausaha (53,5%). Hasil pengukuran komponen literasi kesehatan yang diukur meliputi kemudahan untuk mendapat informasi tentang perawatan penyakit (68% cukup mudah), kemudahan mendapat informasi tentang dokter/tenaga kesehatan ketika sakit (62,5% cukup mudah), kemudahan untuk memahami penjelasan dokter/tenaga kesehatan (76% cukup mudah), kemudahan untuk memahami intruksi dokter atau apoteker tentang cara minum obat yang diresepkan (77,5%), kemudahan untuk menilai kapan membutuhkan pendapat dari dokter/tenaga kesehatan lain (71,5% cukup mudah), kemudahan menggunakan informasi yang diberikan oleh dokter untuk membuat keputusan saat sakit (70,5% cukup mudah), kemudahan untuk mematuhi intruksi dari dokter atau apoteker (75,5% cukup mudah), kemudahan menemukan informasi untuk mengatur kesehatan mental (71,5% cukup mudah), kemudahan untuk memahami peringatan tentang perilaku kesehatan (72% cukup mudah), kemudahan untuk memahami pentingnya deteksi dini penyakit (72,5% cukup mudah), kemudahan untuk menilai apakah informasi kesehatan pada media dapat dipercaya (73% cukup mudah), kemudahan untuk memutuskan cara melindungi diri dari penyakit berdasarkan informasi dari media (71% cukup mudah), kemudahan dalam menemukan informasi tentang aktivitas fisik yang baik untuk kesehatan mental (70,5% cukup mudah), kemudahan untuk memahami nasihat tetang kesehatan dari keluarga dan teman (74,5% cukup mudah), kemudahan memahami informasi di media tentang bagaimana menjadi lebih sehat (75,5% cukup mudah), serta kemudahan menilai kegiatan sehari-hari yang mempengaruhi kesehatan (74,5% cukup mudah).…”
Section: Pendahuluanunclassified