Pandemi membuat pemerintah memberikan kebijakan baru dalam pelaksanaan pembelajaran, dimana anak harus belajar secara daring dengan peran guru yang digantikan orang tua, hal tersebut memberikan dampak terhadap perkembangan psikososialnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan psikososial anak selama pembelajaran berbasis online di masa pandemi. Penelitian ini dilakukan di SD Islam Daarul Huda Kota Tangerang dengan populasi siswa kelas V, 2 orang guru kelas V dan satu perwakilan dari orang tua. Pendekatan penelitian ini yaitu kuantitatif deskriptif dengan metode survei dan menggunakan teknik observasi, wawancara serta tambahan berupa angket dalam pengumpulan data nya. Hasil penelitian ditunjukan dengan perkembangan psikososial peserta didik kelas V memiliki perkembangan harga diri rendah, ditunjukan dengan hasil data yang diperoleh peneliti sebanyak 41 peserta didik 68,3% nya memiliki perkembangan psikososial harga diri rendah dengan kriteria cukup sebanyak 32 peserta didik 53,1% nya, kemudian perkembangan psikososial kategori kurang sebanyak 9 peserta didik 15% nya, maka dapat disimpulkan perkembangan psikososial peserta didik kelas V di SD Islam Daarul Huda pada masa pandemi memiliki hasil perkembangan harga diri rendah dengan kriteria cukup. Faktor menurunnya perkembangan psikososial peserta didik adalah kurangnya interaksi anak selama masa pandemi sehingga menyebabkan kurangnya rasa percaya diri.