1970
DOI: 10.24843/mip.2013.v16.i01.p03
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

PERFORMANS KELINCI LOKAL (Lepus nigricollis) YANG DIBERI RANSUM DENGAN KANDUNGAN ENERGI BERBEDA

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performans kelinci jantan lokal (Lepus nigricollis) yang diberi ransum dengan kandungan energi termetabolis berbeda. Percobaan dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah: ransum dengan kandungan energi termetabolis 2200 K.kal/kg (R1), 2500 K.kal/kg (R2), 2800 K.kal/kg (R3) dan 3100 K.kal/kg (R4). Ransum dibuat iso protein dengan kandungan protein kasar 16%. Kelinci yang d… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
3
0
5

Year Published

1970
1970
2021
2021

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

1
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
5
Order By: Relevance
“…Struktur daging kelinci lebih halus dengan kandungan protein tinggi dibandingkan ternak lainnya sekitar 20,7%, sedangkan daging domba 18,7% dan daging sapi 19,3% dengan kadar lemak daging kelinci yang rendah [4]. Kelinci bermanfaat sebagai penghasil bulu, dan pupuk kandang [5].…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Struktur daging kelinci lebih halus dengan kandungan protein tinggi dibandingkan ternak lainnya sekitar 20,7%, sedangkan daging domba 18,7% dan daging sapi 19,3% dengan kadar lemak daging kelinci yang rendah [4]. Kelinci bermanfaat sebagai penghasil bulu, dan pupuk kandang [5].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Karbohidrat sebagai sumber energi potensial untuk pemeliharaan tubuh & jaringan tubuh [12]. Lemak sebagai sumber energi [5]. Serat kasar berfungsi dalam memudahkan proses pencernaan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan bahan pakan yang dipakai untuk menyusun ransum. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Nuriyasa et al (2013) yang menyatakan performans kelinci tertinggi pada pemberian ransum dengan protein 16% dan Energi termetabolis 2800 kkal/kg dibanding dengan energi termetabolis 2200 kkal/kg, 2500kkal/ kg dan 3100kkal/kg. Demikian juga Puspany et al 2015 menyatakan kelinci yang diiberi ransum dengan imbangan energy protein 147 menghasilkan performans lebih baik dari imbangan 151.…”
Section: Analisis Dataunclassified
“…The lack of farmer knowledge about rabbit nutrition cannot support rabbit production in Indonesia (Nuriyasa et al 2013). When the rabbits were fed forage only, their production could not reach maximum (Dwiyanto et al 1985) On the other hand, rabbit can eat waste material and they are quite efficient in extracting protein from forage (Samkol & Lukefahr 2008).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%