This study examines the post-trade dispute bilateral relationship between Brazil and Indonesia, which was triggered by the implementation of halal policies on imported poultry products. The study aims to analyze Indonesia's motives for maintaining a good bilateral relationship with Brazil and understand the rational reasons behind it. The method used in this study is a qualitative approach based on literature review, drawing from the rational choice theory and national interest perspective. Data sources include secondary data such as national and international journal articles, national online media reports, international organization websites, as well as official government documents and reports. The research findings indicate that following the trade dispute between Brazil and Indonesia regarding poultry imports, Indonesia has maintained its bilateral relationship based on four motives: economic benefits, an alternative source, political and diplomatic considerations, and long-term planning.Penelitian ini menjelaskan terkait hubungan bilateral pasca sengketa perdagangan daging ayam antara Brasil dan Indonesia yang dilatarbelakangi oleh penerapan kebijakan halal pada produk impor. Penelitian ini bertujuan menganalisis motif Indonesia dalam mempertahankan hubungan bilateral yang baik dengan Brasil dan memahami alasan rasional yang melatarbelakanginya. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode kualitatif berbasis studi literatur berdasarkan teori rational choice dan kepentingan nasional. Adapun sumber data menggunakan data sekunder berupa artikel jurnal nasional dan internasional, berita media online nasional, website organisasi internasional, serta dokumen dan laporan resmi pemerintah. Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah terjadi sengketa antara Brasil dan Indonesia terkait impor daging ayam, Indonesia tetap menjaga hubungan bilateral didasarkan pada empat motif yaitu keuntungan ekonomi, negara alternatif, pertimbangan politik dan diplomatik dan rencana jangka panjang.