Abstract:Pada era globalisasi ini banyak remaja menghabiskan waktu dengan jejaring sosial. Era dimana informasi seluruh dunia terbuka untuk semua orang. Insta- gram menjadi media sosial yang paling banyak digunakan sebesar 82%, se- dangkan Facebook pada urutan kedua yaitu sebesar 66%, dan di urutan terakhir ada Path sebanyak 49%. Instagram dan facebook banyak diminati oleh masyarakat khusunya remaja, sehingga akan menimbulkan perilaku negatif salah satunya seks bebas. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaa… Show more
“…Facebook dan Instagram menjadi dua media sosial yang paling sering diakses di Indonesia [6]. Bersumber dari databoks.com, pengguna Facebook dan Instagram berjumlah 79% dari masyarakat Indonesia di mana 80% di antaranya berusia remaja [7]. Saat perempuan berada dalam masa pubertas, mereka mengalami rata-rata kenaikan berat badan sekitar 22kg, termasuk 9-13 kg lemak yang kebanyakan tersimpan di pinggul, paha, bokong, dan pinggang.…”
Ketika remaja mengalami perubahan fisik yang signifikan dalam tubuh mereka selama masa pubertas, mereka cenderung mengalami persepsi yang sangat dinamis terhadap citra tubuh. Perkembangan citra tubuh remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk di antaranya jenis kelamin perempuan dan pesan media. Pada era ini, pesan media lebih banyak diakses melalui media sosial. Penggunaan media sosial dapat memperkuat fokus pada tubuh sebagai objek sehingga remaja yang mengakses media sosial cenderung mengembangkan citra tubuh yang negatif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran citra tubuh remaja awal perempuan yang mengakses minimal satu jenis media sosial setiap harinya. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja awal perempuan yang tinggal di Bandung Raya. Responden dalam penelitian ini berjumlah 242 remaja berusia 12-15 tahun yang tinggal di Bandung Raya yang didapatkan melalui teknik convenience sampling. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah Body Appreciation Scale 2 (BAS-2) yang diadaptasi oleh peneliti ke dalam Bahasa Indonesia berdasarkan panduan Beaton. Selain BAS-2, peneliti juga menggunakan data demografi di antaranya durasi penggunaan media sosial dan konten yang diakses. Pengisian kuesioner dilakukan secara daring melalui sekolah-sekolah yang tersebar di Bandung Raya. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki citra tubuh pada kategori tinggi. Mayoritas responden mengakses media sosial selama 1-5 jam per hari dengan salah satu konten yang diakses terkait perawatan tubuh dan kecantikan serta fashion.
“…Facebook dan Instagram menjadi dua media sosial yang paling sering diakses di Indonesia [6]. Bersumber dari databoks.com, pengguna Facebook dan Instagram berjumlah 79% dari masyarakat Indonesia di mana 80% di antaranya berusia remaja [7]. Saat perempuan berada dalam masa pubertas, mereka mengalami rata-rata kenaikan berat badan sekitar 22kg, termasuk 9-13 kg lemak yang kebanyakan tersimpan di pinggul, paha, bokong, dan pinggang.…”
Ketika remaja mengalami perubahan fisik yang signifikan dalam tubuh mereka selama masa pubertas, mereka cenderung mengalami persepsi yang sangat dinamis terhadap citra tubuh. Perkembangan citra tubuh remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk di antaranya jenis kelamin perempuan dan pesan media. Pada era ini, pesan media lebih banyak diakses melalui media sosial. Penggunaan media sosial dapat memperkuat fokus pada tubuh sebagai objek sehingga remaja yang mengakses media sosial cenderung mengembangkan citra tubuh yang negatif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran citra tubuh remaja awal perempuan yang mengakses minimal satu jenis media sosial setiap harinya. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja awal perempuan yang tinggal di Bandung Raya. Responden dalam penelitian ini berjumlah 242 remaja berusia 12-15 tahun yang tinggal di Bandung Raya yang didapatkan melalui teknik convenience sampling. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah Body Appreciation Scale 2 (BAS-2) yang diadaptasi oleh peneliti ke dalam Bahasa Indonesia berdasarkan panduan Beaton. Selain BAS-2, peneliti juga menggunakan data demografi di antaranya durasi penggunaan media sosial dan konten yang diakses. Pengisian kuesioner dilakukan secara daring melalui sekolah-sekolah yang tersebar di Bandung Raya. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki citra tubuh pada kategori tinggi. Mayoritas responden mengakses media sosial selama 1-5 jam per hari dengan salah satu konten yang diakses terkait perawatan tubuh dan kecantikan serta fashion.
“…Remaja pada era milenial lebih suka menggunakan media sosial sebagai alat komunikasi, dan salah satu media sosial yang sering digunakan untuk alat komunikasi adalah whatsapp (Sari, 2019…”
Section: Pengaruh Telemedicine (Whatsapp) Terhadap Kecemasanunclassified
Pandemi covid 19 masih berlangsung untuk menekan tingkat kecemasan, maka dilakukan pemberian informasi dan konseling melalui telemedicine (whatsapp) sehingga diharapkan dapat mengurangi kecemasan pada remaja. Desain penelitian menggunakan quasy eksperiment dengan pendekatan pre-post design without control group design. Analisa data untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan uji statistik yaitu paired sample t-test. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat kenaikan mean antara sebelum dan sesudah sebesar 3,5 poin, dan ρvalue 0.0001 < α 0.05 maka terdapat perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan. Telemedicine melalui media sosial whatsapp dapat dilakukan kepada remaja baik secara invidu maupun kelompok, melalui whatsapp akan menumbuhkan rasa percaya diri, hal ini karena remaja tidak tatap muka yang membuat mereka merasa tegang dan malu. menurunkan kecemasan pada remaja maka diperlukan konseling melalui media sosial dimana tidak berbatas waktu, dan remaja diharapkan menghindari pemberitaan tentang covid 19 yang terus menerus, serta adanya dukungan keluarga sebagai support sistem dalam pencegahan penularan covid 19
“…Midwives must have sufficient knowledge and insight. Examples of roles that can be performed by midwives are listening to the complaints of troubled teenagers, while maintaining the confidentiality of their clients, building communication with adolescents, participating in youth groups, conducting counseling to adolescents related to health and providing complete information to adolescents according to their needs (Sari, 2019) Premarital sexual behavior can be influenced by the uncontrolled use of social media by adolescents. Free pornographic content circulating on social media that triggers negative behaviors in adolescents.…”
Premarital sexual behavior can be influenced by the using social media that is not controlled by teenagers. Pornographic content freedom was circulating on social media that triggers negative behaviors in adolescents. The purpose of the research was to determine the relationship of using social media with premarital sexual behavior in adolescents. The method used analytic observational research with cross sectional approach. The results of the research using Chi square test showed that use of social media has a significant relationship with premarital sexual behavior. P value is 0,000 where the value is <0.05 as a significant level.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.