2021
DOI: 10.15575/ja.v7i1.11749
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis siswa ditinjau dari self-regulated learning

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
2
0
4

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
4
Order By: Relevance
“…Keterampilan berpikir yang bermuara pada pemecahan masalah berkaitan erat dengan keterampilan berpikir kritis. Keterampilan berpikir kritis pada era Big Data perlu dibiasakan kepada peserta didik untuk berpikir membandingkan berbagai kondisi, berpikir analitis, dan menyimpulkan guna menyelesaikan masalah dengan tepat [8]. Berpikir kritis telah menjadi keterampilan yang menarik perhatian khusus yang perlu dimiliki seseorang di abad 21 ini [9].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Keterampilan berpikir yang bermuara pada pemecahan masalah berkaitan erat dengan keterampilan berpikir kritis. Keterampilan berpikir kritis pada era Big Data perlu dibiasakan kepada peserta didik untuk berpikir membandingkan berbagai kondisi, berpikir analitis, dan menyimpulkan guna menyelesaikan masalah dengan tepat [8]. Berpikir kritis telah menjadi keterampilan yang menarik perhatian khusus yang perlu dimiliki seseorang di abad 21 ini [9].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Cognitive learning and Polya methods in the context of mathematics learning with the ability to think critically mathematically and effectively through Self-Regulated Learning (SRL) (Gusmawan et al, 2021). The results showed a significant difference in students' mathematical critical thinking skills, which were influenced by SRL factors such as motivation, timing, self-testing, and use of academic resources.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…The 2015 TIMSS results show that data on students with scientific abilities and cognitive domains (understanding, application, and reasoning) are in a low category, namely 54% of Indonesian students. Reason includes higher-order thinking skills, while performance includes critical thinking skills (Gusmawan et al, 2021). The TIMSS study shows low student learning in Indonesia causes low critical thinking skills.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%