2017
DOI: 10.23917/biomedika.v8i2.2909
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perbedaan Kadar Kolesterol Total Antara Penderita Stroke Iskemik Dan Stroke Hemoragik

Abstract: Stroke is the third leading cause of death in the world

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2019
2019
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 6 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…5 Menurut penelitian yang dilakukan oleh Andrytha dan kawan kawan tentang hubungan diabetes dengan kejadian stroke, didapatkan ditribusi responden berdasarkan jenis kelamin pada kelompok kasus dan kelompok kontrol, tertinggi pada jenis kelamin laki-laki dengan jumlah masingmasing 25 responden (69,5%) dan terendah pada jenis kelamin perempuan dengan jumlah masing masing 11 responden (30,5%). 21 Laki-laki memiliki risiko lebih besar untuk terkena stroke dibanding perempuan. Hal ini terkait bahwa laki-laki cenderung lebih banyak perokok.…”
Section: Americanunclassified
“…5 Menurut penelitian yang dilakukan oleh Andrytha dan kawan kawan tentang hubungan diabetes dengan kejadian stroke, didapatkan ditribusi responden berdasarkan jenis kelamin pada kelompok kasus dan kelompok kontrol, tertinggi pada jenis kelamin laki-laki dengan jumlah masingmasing 25 responden (69,5%) dan terendah pada jenis kelamin perempuan dengan jumlah masing masing 11 responden (30,5%). 21 Laki-laki memiliki risiko lebih besar untuk terkena stroke dibanding perempuan. Hal ini terkait bahwa laki-laki cenderung lebih banyak perokok.…”
Section: Americanunclassified
“…Kadar kolesterol yang tinggi telah terbukti sebagai faktor independen dalam kejadian stroke iskemik. 26 Aktivitas fisik yang kurang adalah salah satu faktor risiko utama terjadinya stroke dan serangan jantung, yang diawali dengan penumpukan substansi lemak dan kolesterol, yang mensuplai darah ke otot jantung dan otak yang dapat menghambat aliran darah ke otak maupun jantung. Hasil uji statistic pada penelitian ini menunjukkan nilai p=0,062 (p < 0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan tingkat risiko stroke iskemik.…”
Section: Metodeunclassified