2016
DOI: 10.14238/sp17.4.2015.279-84
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perbandingan Efektifitas dan Keamanan Parasetamol Intravena dan Ibuprofen Oral pada Penutupan Duktus Arteriosus Persisten pada Bayi Kurang Bulan

Abstract: Latar belakang. Duktus arteriosus persisten (DAP) pada bayi kurang bulan (BKB) dapat menimbulkan gangguan hemodinamika sehingga perlu segera ditutup. Salah satu cara penutupan adalah dengan obat penghambat siklooksigenase (COX), khususnya ibuprofen. Mengingat efek samping yang ditimbulkan ibuprofen, parasetamol yang bekerja menghambat peroksidase mulai diperkenalkan sebagai alternatif dengan efektifitas setara dan efek samping yang minimal. Tujuan. Membandingkan efektifitas dan keamanan antara parasetamol intr… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
5

Citation Types

0
0
0
11

Year Published

2019
2019
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(11 citation statements)
references
References 15 publications
(21 reference statements)
0
0
0
11
Order By: Relevance
“…Pertama sekali dijelaskan pada tahun 1757 tetapi saat itu belum menjadi perhatian sebagai malformasi jantung bawaan sampai pada pertengahan abad kesembilan belas. (1) Kelainan ini sering dijumpai pada bayi kurang bulan dengan insiden Angka kejadian PDA secara umum adalah 5% -10% doi: 10.30701/ijc.v39i3.823 dari seluruh penyakit jantung bawaan, sedangkan insiden pada bayi cukup bulan (BCB) lebih kecil yaitu, 1 per 2000 kelahiran, Perbandingan perempuan dan laki-laki yaitu 2:1. Departemen Ilmu Kesehatan Anak/ Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, mencatat insiden PDA pada bayi kurang bulan (BKB) ada 32%, sedangkan di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang, dilaporkan 58,7% pada bayi dengan usia gestasi <37 minggu.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 4 more Smart Citations
“…Pertama sekali dijelaskan pada tahun 1757 tetapi saat itu belum menjadi perhatian sebagai malformasi jantung bawaan sampai pada pertengahan abad kesembilan belas. (1) Kelainan ini sering dijumpai pada bayi kurang bulan dengan insiden Angka kejadian PDA secara umum adalah 5% -10% doi: 10.30701/ijc.v39i3.823 dari seluruh penyakit jantung bawaan, sedangkan insiden pada bayi cukup bulan (BCB) lebih kecil yaitu, 1 per 2000 kelahiran, Perbandingan perempuan dan laki-laki yaitu 2:1. Departemen Ilmu Kesehatan Anak/ Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, mencatat insiden PDA pada bayi kurang bulan (BKB) ada 32%, sedangkan di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang, dilaporkan 58,7% pada bayi dengan usia gestasi <37 minggu.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Departemen Ilmu Kesehatan Anak/ Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, mencatat insiden PDA pada bayi kurang bulan (BKB) ada 32%, sedangkan di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang, dilaporkan 58,7% pada bayi dengan usia gestasi <37 minggu. (1) Menurut Benitz dan Committee on Fetus and Newborn, PDA yang menetap pada usia 4 hari setelah kelahiran terdapat sekitar 10% pada bayi dengan usia gestasi 30 -37 minggu, 80% pada bayi dengan usia gestasi 25 -28 minggu dan 90% pada bayi yang lahir prematur dengan usia gestasi 24 minggu. Secara fungsional DA menutup secara spontan hanya terjadi pada 34% BKB.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 3 more Smart Citations