Latar belakang: Masalah utama gizi di Indonesia saat ini adalah masalah kekurangan gizi, salah satunya adalah stunting.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui evaluasi penatalaksanaan program kerja dari promosi kesehatan untuk mencegah kasus penyakit stunting.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode 5M (man, money, material, machine, method). Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 5 orang. Pada penelitian ini variabel yang ingin di teliti adalah komponen input, proses, dan output. Instrumen yang digunakan adalah wawancara (indepth interview) dan lembar observasi. Pada penelitian ini, analisis data dilakukan dengan cara analisis tematik.
Hasil: Hasil evaluasi komponen man jumlah petugas sudah memadai, puskesmas perlu melakukan NSPK (Norma Standar Prosedur dan Kriteria) terkait peningkatan posyandu. Money pendanaan DAK (Dana Alokasi Khusus) belum maksimal karena ada kegiatan yang belum terlaksana. Material media yang digunakan sudah cukup untuk menunjang program kerja. Method program kerja sudah cukup baik diterima masyarakat dengan antusias. Machine alat pendukung dari swadaya masyarakat terkadang error, sehingga sering dilakukan pengecekan ulang. Dalam hal proses, masih ada program kerja yang belum terlaksana, serta data yang tidak sinkron antara kader posyandu dengan petugas promkes. Output, ada dua program kerja yang tidak terlaksana yaitu pemberian edukasi stunting ke sekolah dasar dan penyusunan NSPK terkait fungsi posyandu
Kesimpulan: Evaluasi program kerja promosi kesehatan terhadap stunting oleh petugas UPTD Puskesmas II Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Timur evaluasi menggunakan menggunakan input, proses, dan output dapat dikategorikan baik dari semua aspek.