Peran Guru dalam Optimasi Perkembangan Sikap Disiplin Anak Usia Dini

Munaamah, Maimunatul; Masitoh, Siti; Setyowati, Sri

doi:10.23887/paud.v9i3.38329

Cited by 10 publications

(12 citation statements)

References 37 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Salah satu factor terjadi hal tersebut adalah kurang tegasnya guru terhadap anak didiknya,kurangnya prasaranan belajar dan kurang perhatiannya orang tua terhadap tingkah laku anaknya. (Munaamah, Masitoh and Setyowati, 2021).…”

Section: Pendahuluanunclassified

Implementasi Classical Conditioning dalam Melatih Kedisiplinan Anak Kb Paud Tunas Cindo Desa Upang Ceria melalui Reward Belajar Anak

Nursaadah

2023

Creat J. Cumn Enga

View full text Add to dashboard Cite

ABSTRAK Anak adalah calon masa depan, sebagai generasi penerus yang membutuhkan dukungan, pembinaan, perhatian dan pengembangan yang optimal dari sejak usia dini (Husnul, 2016), sehingga harus selalu mendapat perhatian dan pendampingan. Erikson mengatakan bahwa tahap kehidupan seseorang dibentuk atas berbagai pengaruh dan interaksi sosial yang diterimanya sehingga menjadikan dia sebagai manusia yang matang secara fisik dan psikologis (Erik, 2010). Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pendidikan yang harus diberikan bagi anak usia dini 0-6 tahun yang dilakukan melalui pemberian berbagai ransangan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan baik jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan untuk memasuki jenjang pendidikan berikutnya, Susanto (2017 : 16). Pendidikan usia dini sangat berperan penting dalam kehidupan anak usia dini, karena pendidikan di usia dini adalah masa pembentukan karakter terhadap anak agar menjadikan anak yang memiliki jiwa dan pemikiran yang positif. Untuk mengembangkan jiwa karakter anak dalam pendidikan bisa dilakukan dengan menggunakan Reward pada anak. Reward merupakan hal yang menggembirakan bagi anak dan menjadi pendorong atau motivasi bagi anak. Reward yaitu segala yang diberikan guru berupa penghormatan, pujian, hadiah yang menyenangkan siswa atas hasil baik yang telah dicapai dan diraih dalam proses pembelajaran di dalam kelas, Dalam pembelajaran reward dilakukan dalam rangka memberikan dorongan dan rangsangan pada siswa agar memicu motivasi untuk meningkatkan kemampuanya dalam pengembangan potensi kepribadian. Reward dalam dunia pembelajaran diberikan sebagai hadiah kepada siswa yang memiliki prestasi paling baik, dengan harapan siswa yang mendaptkan hadiah akan bertambah semangat dan terdorong untuk meningkatkan prestasinya. Selain untuk kepuasan pada siswa, reward akan memberikan dorongan pada siswa lain dan antar siswa untuk memicu sebuah kompetisi dalam mendapatkan hadiah dari hal yang dicapai. Memang dampak reward dianggap memberikan manfaat yang cukup baik pada siswa sehingga reward dianggap penting untuk diberikan sebagai hadiah pada siswa yang mendapatkan pencapaian belajar yang tinggi. Menurut Rosyid Zaiful (2018 : 43) reward adalah salah satu alat pendidikan, jadi dengan sendirinya maksud reward (ganjaran) itu adalah sebagai alat untuk mendidik anak – anak supaya anak dapat merasa senang karena perbuatan atau pekerjaanya mendapat penghargaan. Umumnya anak mengetahui bahwa pekerjaan atau perbuatannya yang menyebabkan mendapat reward. Kata Kunci: Implementasi, Reward, DisiplinABSTRACT Children are future candidates, as the next generation who need optimal support, guidance, attention and development from an early age (Husnul, 2016), so they must always receive attention and assistance. Erikson said that the stages of a person's life are formed by the various influences and social interactions he receives so as to make him a physically and psychologically mature human being (Erik, 2010). Early childhood education (PAUD) is education that must be given to early childhood 0-6 years which is carried out through the provision of various stimuli to help growth and development both physically and spiritually so that they are ready to enter the next level of education, Susanto (2017: 16) . Early childhood education plays an important role in the life of early childhood, because education at an early age is a period of character building for children so that children have positive thoughts and souls. To develop children's character souls in education can be done by using rewards for children. Rewards are fun things for children and become a driving force or motivation for children. Reward, namely everything that is given by the teacher in the form of respect, praise, pleasant prizes for students for the good results that have been achieved and achieved in the learning process in the classroom. In learning, rewards are carried out in order to provide encouragement and stimulation to students so as to trigger motivation to improve their abilities in development personality potential. Rewards in the world of learning are given as prizes to students who have the best achievements, with the hope that students who get prizes will be more enthusiastic and motivated to improve their achievements. In addition to student satisfaction, rewards will provide encouragement to other students and between students to trigger a competition in getting prizes for things achieved. Indeed, the impact of rewards is considered to provide quite good benefits to students so that rewards are considered important to be given as prizes to students who get high learning achievements. According to Rosyid Zaiful (2018: 43) reward is an educational tool, so by itself the meaning of reward is as a tool to educate children so that children can feel happy because their actions or work are rewarded. Generally, children know that their work or actions cause rewards. Keywords: Implementation, Reward, Discipline

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Implementasi Classical Conditioning dalam Melatih Kedisiplinan Anak Kb Paud Tunas Cindo Desa Upang Ceria melalui Reward Belajar Anak

Nursaadah

2023

Creat J. Cumn Enga

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…sehingga kompetensi guru dalam menghadapi model pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 menjadi penentu utama dalam keberhasilan aspek perkembangan peserta didik. Hal tersebut menjadikan guru sebagai peran untuk kebutuhan perkembangan karakteristik peserta didik meliputi aspek perkembangan fisik-motorik, (Ummah, 2021) moral/akhlak, (Utari et al, 2020) sosialemosional, (Wardati, 2019) serta perkembangan intelektualnya. (Illahi, 2020) Pembelajaran pada masa pandemi di Taman Kanak-kanak (TK)…”

Section: Pendahuluanunclassified

Untitled

Irbah¹,

Bustomi²

2023

IJIGAEd

View full text Add to dashboard Cite

This research aims to describe the strengthening of teacher pedagogy competency onto increased learning quality amid Covid-19 in TK Tunas Muda Poncol. This qualitative research utilizes descriptive analysis to describe every activity and phenomenology. Furthermore, the data collecting method utilizes observation, interviews, and documentation. The researcher took data from teachers and parents of children in TK Tunas Muda Poncol. The result of this research indicates that: the strengthening of teacher pedagogy competency in TK Tunas Muda Poncol amid Covid-19 consist of the increasing of learning quality, ability to utilize technology, ability to communicate effectively, ability to establish learning plan, and ability to evaluation.

show abstract

“…Sikap Disiplin Disiplin secara sederhana dapat diartikan sebagai sikap seorang yang mau belajar dari dan/atau sukarela mengikuti seorang pemimpin dalam hal ini adalah orang tua atau guru [12]. Sikap disiplin juga merupakan tingkah laku seseorang yang taat, patuh ataupun tertib terhadap berbagai peraturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh lembaga.…”

Section: Bunclassified

Analisis perkembangan sikap sosial peserta didik kelas iv sd dalam materi keragaman suku di Indonesia

Nurbaiti,

Istiyati,

Hadiyah

2022

DDI

View full text Add to dashboard Cite

Abstract. Many of tribe in Indonesia is one of trouble by student in developing social attitude. As is the development of modern times have been difficult to make students much. This is for the writers to develop social attitudes in the diversity of students in indonesia. Research aims to understand how to develop social attitudes students in matter of diversity in indonesia. Methods used in this research is qualitative research descriptive by approach case study. A subject of study taken was the teacher and students kaliwatu the fourth grade. Data collection techniques used the interview techniques, the survey, observation, and documentation. The research data conducted by researchers that social attitudes fourth grade students the kaliwatu has grown well. This is proven by the data collection taken by researchers. Social attitudes can develop if implanted habituation fairly well through. Social attitudes and social behavior shown by teachers, parents, peers, and the public may see and tirukan students. For that reason, students have to show develops attitudes and social well. Keywords: development social attitude, student, diversity of tribe

show abstract

Peran Guru dalam Optimasi Perkembangan Sikap Disiplin Anak Usia Dini

Cited by 10 publications

References 37 publications

Implementasi Classical Conditioning dalam Melatih Kedisiplinan Anak Kb Paud Tunas Cindo Desa Upang Ceria melalui Reward Belajar Anak

Implementasi Classical Conditioning dalam Melatih Kedisiplinan Anak Kb Paud Tunas Cindo Desa Upang Ceria melalui Reward Belajar Anak

Untitled

Analisis perkembangan sikap sosial peserta didik kelas iv sd dalam materi keragaman suku di Indonesia

Contact Info

Product

Resources

About