2014
DOI: 10.22202/jp.v7i1.155
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Peran Guru Bk/Konselor Dalam Pencegahan Tindakan Bullying Di Sekolah

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
4
0
11

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
5
2

Relationship

1
6

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(15 citation statements)
references
References 0 publications
0
4
0
11
Order By: Relevance
“…These speech acts are not only done by cursing, scolding, or saying aggressively, but it is also necessary to know that neglect or quit abuse can also be said to be verbal abuse behavior because those who face are self-concept constraints and feel that they are worthless so they seek attention. If words are a powerful tool and can break the spirit of someone who receives it (14).…”
Section: Verbal Abuse At Schoolmentioning
confidence: 99%
“…These speech acts are not only done by cursing, scolding, or saying aggressively, but it is also necessary to know that neglect or quit abuse can also be said to be verbal abuse behavior because those who face are self-concept constraints and feel that they are worthless so they seek attention. If words are a powerful tool and can break the spirit of someone who receives it (14).…”
Section: Verbal Abuse At Schoolmentioning
confidence: 99%
“…Perlu diberikan edukasi pada anak sebagai metode preventif perlindungan terhadap diri anak sendiri. Meningkatnya kasus kekerasan seksual pada anak tersebut menyebabkan anak perlu diberikan sebuah upaya preventif untuk mencegah adanya kekerasan seksual yang dapat terjadi kapanpun dan di manapun anak berada (Paramastri, Prawitasari, Prabandari, & Ekowarni, 2014) Sekolah adalah lingkungan terdekat anak selain keluarga, oleh karena itu guru juga mempunyai peran besar dalam memberikan pengetahuan mengenai pendidikan seks pada anak usia dini.Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa guru cukup berperan dalam pencegahan kasus bullying pada anak (Yandri, 2014), penelitian lain juga menyebutkan bahwa guru dan staf PAUD dapat dilatih untuk melaksanakan dan menerapkan program-program anti bullying sebagai pencegahan dan antisipasi di sekolah ( et al, 2018), sehingga diaharpkan disini guru juga dapat berperan untuk memberikan edukasi untuk mencegah adanya kekerasan seksual pada anak. Penulis bekerjasama dengan KB dan TK ABA Nyai Ahmad Dahlan untuk melakukan pelatihan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Bullying yang dialami oleh korban bullying biasanya akan mengalami tekanan baik secara fisik, mental, maupun sosial sehingga korban akan cenderung menarik diri dari lingkungan sekitarnya (Sujadi et al, 2021;Yandri, 2014). Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya bullying, seperti lingkungan keluarga yang rusak dan jauh dari keharmonisan (Juliawati, 2016;Papanikolaou et al, 2011), tindak kekerasan dan perilaku agresi (Malhi et al, 2014;Yandri et al, 2013), teman sebaya dan media (Kartal et al, 2019;Ruswita et al, 2020), media sosial dan game online (Pranawati, 2018), tekanan psikososial (Pengpid & Peltzer, 2013), dan ketimpangan strata ekonomi (Azeredo et al, 2015).…”
unclassified