2018
DOI: 10.46445/ejti.v2i1.85
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Peran Gembala Sidang Dalam Mengajar Dan Memotivasi Untuk Melayani Terhadap Pertumbuhan Rohani Pemuda

Abstract: Talizaro Tafonao, The Role of Pastors In Teaching And Motivating To Serve Against Youth Spiritual Growth. One important indicator that must be known by young people is to understand the duty of the pastor as a teacher and a motivator. Through this paper, researchers describe the duties of a pastor in teaching and motivating young people to engage in ministry. In finding the answers of this study, researchers used quantitative research methods with descriptive research type. After conducted field research and d… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
5
0
14

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
8

Relationship

1
7

Authors

Journals

citations
Cited by 21 publications
(19 citation statements)
references
References 0 publications
0
5
0
14
Order By: Relevance
“…Jadi strategi pemulihan psikologi jemaat pasca Covid-19 menurut Kitab Mazmur 55:1-24, adalah suatu rencana yang cermat, dari gereja, pendeta, penginjil, konselor Kristen, aktifis atau dari pihak manapun, melalui suatu kegiatan yang sudah terancang dengan rapi baik itu doa bersama, pendalaman Alkitab maupun konseling kristiani, untuk memulihkan kondisi psikologi jemaat yang sempat dirusak/dipengaruhi selama adanya penularan Covid-19, supaya kondisi psikologi jemaat kembali sehat seperti semula, sembuh dan menjadi baik kembali, dengan eksposisi Firman Tuhan dan aplikasi teks Kitab Mazmur terutama pasal 55:1-24. Oleh karena itu, Tafonao menekankan bahwa tugas utama seorang gembala adalah mengajar firman Tuhan supaya anggota jemaat mengalami kedewasaan rohani melalui pengenalan akan Tuhan sehingga segala persoalan hidup saat ini dapat diatasi dengan iman (Tafonao, 2018). Selain itu, sebagai orang yang beriman kepada Tuhan Yesus seharusnya merespon segala sesuatu dengan hati dan pikiran yang tenang tanpa terpengaruh dengan apa yang dilihat dan didengar (Simon, 2020).…”
Section: Strategi Pemulihan Psikologi Jemaatunclassified
“…Jadi strategi pemulihan psikologi jemaat pasca Covid-19 menurut Kitab Mazmur 55:1-24, adalah suatu rencana yang cermat, dari gereja, pendeta, penginjil, konselor Kristen, aktifis atau dari pihak manapun, melalui suatu kegiatan yang sudah terancang dengan rapi baik itu doa bersama, pendalaman Alkitab maupun konseling kristiani, untuk memulihkan kondisi psikologi jemaat yang sempat dirusak/dipengaruhi selama adanya penularan Covid-19, supaya kondisi psikologi jemaat kembali sehat seperti semula, sembuh dan menjadi baik kembali, dengan eksposisi Firman Tuhan dan aplikasi teks Kitab Mazmur terutama pasal 55:1-24. Oleh karena itu, Tafonao menekankan bahwa tugas utama seorang gembala adalah mengajar firman Tuhan supaya anggota jemaat mengalami kedewasaan rohani melalui pengenalan akan Tuhan sehingga segala persoalan hidup saat ini dapat diatasi dengan iman (Tafonao, 2018). Selain itu, sebagai orang yang beriman kepada Tuhan Yesus seharusnya merespon segala sesuatu dengan hati dan pikiran yang tenang tanpa terpengaruh dengan apa yang dilihat dan didengar (Simon, 2020).…”
Section: Strategi Pemulihan Psikologi Jemaatunclassified
“…Menurut Tafonao kesucian dalam 1 Timotius 4:12 diterjemahkan dari kata   (en hagneiai) yang berarti dalam kemurnian atau kesucian. Ini merupakan sikap yang harus ditunjukkan oleh Timotius di dalam seluruh kehidupannya (Tafonao 2018). Kesucian merupakan kehidupan yang benar dan tak bercela (Samarenna dan Siahaan 2019).…”
Section: Keteladanan DI Dalam Kesucianunclassified
“…Peran gembala sidang sebagai pendidik dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Kristen kepada jemaat akan memengaruhi rohani jemaat terhadap pelajaran (firman Tuhan) yang diajarkan. Jika gembala sidang sebagai pendidik dalam pembelajaran mampu berperan baik, misalnya selalu memersiapkan materi yang akan diberikan, mampu menciptakan suasana yang sehat di dalam kelas persekutuan dan selalu memantau pekerjaan dan tugas yang diberikan kepada jemaat serta mampu memotivasi jemaat untuk membaca Alkitab, berdoa dan bersekutu, maka hal itu dapat menumbuhkan kerohanian jemaat (Tafonao, 2018;Telaumbanua, 2019).…”
Section: Pembahasanunclassified