Peran Dukungan Sosial dan Kecerdasan Emosi Terhadap Kesejahteraan Subjektifpada Remaja Awal

Abstract

Keywords: Subjective well-being, Emotional intelligence, Social supportAbstrak. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi, dukungan sosial, dan kesejahteraan subjektif pada remaja awal.Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kota S, berusia 12-15 tahun. Alat ukur menggunakan tiga skala: skala kesejahteraan subjektif, skala kecerdasan emosi, dan skala dukungan sosial. Uji hipotesis menggunakan analisis regresi berganda dengan variabel moderator yang disebut juga sebagai Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil penelitian menunjukkan nilai R 2 pada model regresi ke-3 lebih tinggi, sebesar 0,667dengan memasukkan interaksi variabel kecerdasan emosi dan variabel dukungan sosial (sebagai variabel moderator), sehingga terbukti variabel dukungan sosial tepat sebagai variabel moderator dan mampu meningkatkan hubungan antara variabel kecerdasan emosi dengan variabel kesejahteraan subjektif.

Revealing the Subjective Well-Being of Female Farmers in Terms of the Existence of Social Support in Songan a Village, Kintamani District, Bangli Regency

“…The social support obtained by farmers from the closest people to the government in the form of the Field Extension Program (PPL), is able to provide enthusiasm and a sense of appreciation so that they feel comfortable working as farmers. This is in line with research (Putri, 2016;Sulastri & Hartoyo, 2014). A person will get subjective well-being if he gets high social support from family, closest people and friends or friends, it will increase emotional intelligence.…”

“…A person's subjective well-being is determined by the individual himself, whether the events experienced are able to create prosperity or not. This theory considers people's attitudes and ways of interpreting the events they experience (Compton, 2013;Putri, 2016).…”

Pengaruh Workload dan Social Support terhadap Burnout pada Tenaga Kesehatan di Masa Pandemi COVID-19

“…Faktor lain yang memengaruhi burnout adalah social support (Hamzah, 2019;Indra, 2018;Woodhead dkk., 2014). Social support yang didapat tenaga kesehatan dapat memengaruhi kesehatan, meringankan masalah yang dihadapi, meningkatkan kepercayaan diri dan rasa optimis dalam pekerjaan, memiliki rasa aman dan nyaman, tingkat depresi yang rendah, kualitas tidur yang lebih baik, dan dapat mengatasi rasa terisolasi dari dunia luar (Iswanto & Agustina, 2016;Liu dkk., 2020;Putri, 2016;Santoso & Setiawan, 2018;Xiao dkk., 2020;Zhang & Ma, 2020). Dukungan dari berbagai sumber dan bentuk sangat dibutuhkan oleh tenaga kesehatan di tengah pandemi COVID-19 ini.…”

Hubungan Antara Harga Diri dan Dukungan Sosial dengan Kesejahteraan Subjektif pada Siswa MTs Yang Tinggal di Pondok Pesantren

“…Dukungan sosial membantu remaja dalam menyesuaikan diri, melakukan peran sosial seperti membina hubungan dengan teman, mencapai kemandirian, mencapai kemandirian secara emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya, mengurangi tekanan emosional, sehingga dapat merubah suasana hati ke arah yang lebih positif, untuk dapat meningkatkan kesejahteraan subjektif Demaray dan Malecki (Putri, 2016). Selanjutnya, kehadiran dukungan sosial dapat berpengaruh pada perkembangan sosial emosi remaja, serta memberikan kontribusi pada peningkatan kesejahteraan subjektif remaja Cohen, Gottlieb, dan Underwood (Putri, 2016).…”