Peran Budaya Organisasi terhadap Disiplin Kerja Karyawan Direktorat Produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon

Abstract

PENDAHULUANDunia industri dan organisasi saat ini bergerak dinamis, berbagai peristiwa dan fenomena terkait industri dan organisasi dapat dijumpai di berbagai perusahaan dan institusi. Perusahaan dengan berbagai produk dan layanannya berusaha untuk bergerak menuju iklim persaingan yang makin kompetitif. Saat ini dunia industri dan organisasi di Indonesia telah memasuki babak baru dalam pasar industri dan ekonomi global yang ditandai dengan disepakatinya AFTA (ASEAN Free Trade Area) dan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) oleh pemerintah di akhir tahun 2014 lalu. Kesepakatan pasar ekonomi ASEAN tersebut menjadikan Indonesia harus siap menghadapi pasar industri dan ekonomi global dan kompetitif yang melibatkan negara-negara anggota ASEAN (Kompas, 2015).Berbicara mengenai persaingan yang kompetitif dalam dunia industri dan organisasi, sumber daya manusia merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam menentukan maju atau tidaknya suatu perusahaan. Keywords : organizational culture, work discipline, employee AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh budaya organisasi pada disiplin kerja para karyawan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon. Subjek penelitian adalah 115 karyawan dari berbagai divisi pada direktorat produksi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik cluster sampling. Subjek penelitian mengisi skala budaya organisasi dan skala kedisiplinan kerja. Selanjutnya data dianalisa menggunakan uji regresi. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara budaya organisasi dengan kedisiplinan kerja pada karyawan di direktorat produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Cilegon. Koefisien korelasi yang didapatkan dari analisis regresi yang dilakukan adalah R=0,534, dngan nilai R square (R 2 )= 0,285 or 28,5%, dengan taraf signifikansi p = 0,000. Dengan kata lain, hipotesis penelitian ini diterima. Kata kunci : budaya organisasi, kedisiplinan kerja, karyawan

Validity Test of Self-Organizing Map (SOM) and K-Means Algorithm for Employee Grouping

“…Salah satu unsur pembentuk organisasi dan unsur yang memiliki berpengaruh pada perkembangan organisasi adalah sumber daya manusia atau pegawai. Dengan kata lain, maju tidaknya organisasi dapat ditentukan oleh kualitas pegawai yang ada didalamnya [1]. Untuk mengetahui kualitas dari setiap pegawai, maka diperlukan faktor penentunya.…”

“…Untuk mengetahui kualitas dari setiap pegawai, maka diperlukan faktor penentunya. Faktor penentu kualitas kerja dapat dilihat dari beberapa hal yaitu tingkat kecerdasan pegawai, bakat yang dimiliki, sifat keperibadian, tingkat pendidikan yang diperoleh, etos kerja, dan disiplin kerja [1]. Salah satu faktor penentu kualitas kerja pegawai yang mudah diukur adalah disiplin kerja pegawai.…”

“…4 No. 6 (2020) 1171 -1178 1172 dilakukan oleh pegawai adalah dengan menaati kewajiban dan menjauhkan diri dari larangan yang sudah ditentukan didalam peraturan organisasi, serta dapat bekerja sesuai dengan standar yang telah ditetapkan [1]. Disiplin kerja bertujuan agar pegawai dapat memberikan pelayanan yang terbaik, melaksanakan pekerjaan dengan kemampuan terbaik, serta mampu mendapatkan produktivitas bekerja dengan maksimal [2]…”

Mendorong Kedisiplinan Pegawai Melalui Budaya Organisasi, Kompetensi dan Kepuasan Kerja

“…Perusahaan manufaktur (Tiara dan Prakoso, 2018), Media (Jaya, 2015), Pariwisata (Sudarwin, 2014), Perbankan (Hadi, 2012), dan Perusahaan Persero (Oktaviani dan Saragih, 2017; Damayanti dan Fakhri (2014;Pribadi dan Herlena, 2016;Hadi, 2012;Ilahi, Mukzan dan Prasetya, 2017).…”

“…Perlu dikenali berbagai macam faktor yang dapat mendorong peningkatan disiplin kerja pegawai. Kepuasan (Sudarwin, 2014;Tiara dan Prakoso, 2018;Hadi, 2012), Kompetensi (Widyaningsih, 2016;Astraina, 2018, Rahayu, 2014, Budaya (Astraina, 2018;Jaya, 2015;Pribadi dan Herlena, 2016;Oktaviani dan Saragih, 2017;Damayanti dan Fakhri, 2014) merupakan faktor yang paling banyak diteliti. Penelitian menghasilkan temuan yang beragam ada yang sama ada yang berbeda.…”