Penyuluhan Kesehatan Berpengaruh Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Penyakit Menular Seksual

Abstract

Pendahuluan: Masa remaja yang menjadi salah satu fase dalam kehidupan manusia, merupakan masa yang dianggap rawan dalam kehidupan. Sebuah masa peralihan dari kehidupan anak menjadi kehidupan dewasa yang tentunya perlu memperoleh informasi pengetahuan yang baik salah satunya tentang penyakit menular seksual. Masa ini memerlukan perhatian serius karena mereka masih termasuk dalam usia sekolah dan mereka akan memasuki umur reproduksi yang melibatkan organ seksual, sehingga beresiko mengalami penyakit menular seksual.Metode: Menggunakan metode Pre Eksperimen dengan desain One Group Pre Test-Post Test. Teknik Pengambilan sampel dengan Systematic Random ampling. Responden sebanyak 61 siswa(i) di SMPN 5 Bangkala Kabupaten Jeneponto.Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan data bahwa 55 siswa (90.2%) memiliki pengetahuan kategori kurang sebelum diintervensi dengan Penyuluhan Kesehatan dan setelah diintervensi Penyuluhan Kesehatan terdapat 60 siswa (98.4%) memiliki pengetahuan kategori baik, namun masih ada 1 siswa (1.6%) yang memiliki pengetahuan kategori cukup. Hasil uji statistik setelah diintervensi Penyuluhan Kesehatan menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan, menunjukan 61 siswa (100%) responden mengalami peningkatan pengetahuan dengan nilai p value sebesar 0.000 < 0.05.Kesimpulan: Penyuluhan kesehatan memberikan pengaruh yang signifikan pada pengetahuan remaja tetang penyakit menular seksual di SMPN 5 Bangkala Kabupaten Jeneponto.

Sosialisasi Pentingnya Pemeriksaan Glukosa Darah Pada Pengunjung RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang

“…Adanya sosialisasi kesehatan pada kelompok masyarakat tertentu melalui media sederhana seperti brosur merupakan wujud dari kegiatan promosi kesehatan [13]. Sosialiasi dengan metode ceramah sederhana mampu menarik minat peserta untuk mendengarkan dan berkomunikasi sehingga pesan dapat tersampaikan dengan baik [14,15].…”

The Effect of Video Displaying on Students’ Knowledge About Hiv/Aids

“…Dengan demikian seharusnya kelompok kontrol memiliki nilai pengetahuan yang lebih baik, namun dalam penelitian ini yang terjadi adalah sebaliknya. Sebaliknya penelitian dari Zainuddin (2017), melaporkan bahwa usia berpengaruh terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang.…”

Pengaruh Peran Tenaga Kesehatan Tehadap Pencegahan Penyakit Menular Seksual

“…8 Sejalan pula dengan hasil penelitian tentang pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan remaja tentang PMS di SMPN 5 Bangkala Kabupaten Jeneponto menunjukkan 90.2% mempunyai pengetahuan kurang sebelum diberikan Penyuluhan Kesehatan dan setelah diberikan penyuluhan oleh tenaga kesehatan terdapat 98.4% mempunyai pengetahuan baik, dengan hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test adanya pengaruh yang signifikan, nilai P Value yang didapatkan pada penelitian adalah 0,000 <0,05, sehingga penyuluhan kesehatan oleh tenaga kesehatan memberikan pengaruh yang signifikan pada pengetahuan tetang PMS di SMPN 5 Bangkala Kabupaten Jeneponto Tentang Penyakit Menular Seksual. 14 Sehubungan dengan peran tenaga sebagai konselor diharapkan dapat memberikan bantuan kepada responden dalam membuat keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman terhadap fakta-fakta sehingga diharapkan tenaga kesehatan dapat menjadi konselor yang baik terutama dalam membimbing dan membina responden dengan cara yang menarik.…”

“…WHO sampai tahun 2012 mencatat jumlah penderita PMS khususnya HIV/AIDS di seluruh dunia meningkat hingga mencapai 5,2 juta jiwa. 14 Salah satu cara strategi untuk meningkatkan pemahaman tentang penyakit menular seksual (PMS) secara komprehensif melalui sosialisasi pada semua jenjang pendidikan dan masyarakat (termasuk ibu rumah tangga dan PSK) terkait masalah penularan, pencegahan, dan pendeteksian penyakit menular seksual sejak dini. Penyakit ini dapat diobati, dengan berobat ke dokter atau tenaga kesehatan.…”

“…Berdasarkan proporsi kelompok umur, kasus HIV didominasi pada kelompok umur 25-49 tahun sebesar 69%, kelompok umur 20-24 tahun sebesar 13%, kelompok umur ≤ 4 tahun sebesar 13% dan kelompok umur≥ 50 tahun sebesar 6%. 14 Secara empiris hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian M Maesaroh dan Roni Iryadi dengan judul Pengaruh Empat Faktor Terhadap Pemberdayaan Remaja Dalam Upaya Pencegahan Seks Bebas Pada Program PKPR menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung antara variabel Peran Tenaga Kesehatan terhadap pemberdayaan remaja dalam upaya mencegah seks bebas sebesar 0,247 atau 19, 65 Nilai T statistic sebesar 3,272 dan signifikan pada α=5%, nilai T statistic tersebut berada di atas nilai kritis (1,96). 8 Peran tenaga kesehatan sebagai motivator tidak kalah penting dari peran lainnya.…”