Tanaman semangka (Citrullus lanatus) merupakan tanaman yang berasal dari wilayah kering Afrika Utara dan sekarang dibudidayakan di hampir seluruh wilayah dunia sebagai buah yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Upaya budidaya dan pemuliaan tanaman semangka menjadi sangat penting terutama yang berkaitan dengan ketahanan terhadap penyakit. Salah satu penyakit yang dominan pada tanaman semangka adalah penyakit layu fusarium yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum. Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) dapat digunakan sebagai alternatif dalam mengendalikan penyakit layu fusarium. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dan dosis FMA campuran yang efektif dalam mengurangi intensitas penyakit layu Fusarium pada tanaman semangka berbiji dan non biji. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dosis berbeda dari inokulum FMA campuran (0, 5, 10, 15, 20 g) FMA dengan medium pembawa zeolit/tanaman. Parameter utama yang diamati adalah masa inkubasi penyakit dan intensitas penyakit, sedangkan parameter pendukung yang diamati adalah pH, suhu, kelembaban udara, dan derajat infeksi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Uji ragam (uji F) dengan galat 5%. Hasil yang signifikan dilanjutkan dengan Uji BNT dengan galat 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pada pemberian inokulum FMA campuran dalam mengurangi intensitas penyakit layu Fusarium pada tanaman semangka berbiji dan non biji. Dosis yang efektif untuk mengurangi intensitas penyakit layu Fusarium adalah pemberian inokulum FMA campuran 10 g/tanaman pada tanaman semangka berbiji dan 15 g/tanaman pada tanaman semangka non biji.