2018
DOI: 10.17146/eksplorium.2018.39.1.4276
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penurunan Kadar Torium dan Radioaktivitas dalam Limbah Cair Proses Pengolahan Monasit PLUTHO Menggunakan Koagulan FeSO4

Abstract: Pemisahan unsur radioaktif dan logam tanah jarang yang dilakukan di PLUTHO menghasilkan limbah yang masih mengandung torium dan uranium. Limbah yang dihasilkan memerlukan pengolahan lanjutan agar ramah lingkungan. Tujuan penelitian adalah menurunkan kadar torium dan radioaktivitas dalam limbah cair proses pengolahan monasit pilot plant PLUTHO menggunakan koagulan fero sulfat. Pilot Plant PLUTHO merupakan suatu fasilitas yang didirikan untuk untuk memisahkan uranium, torium, dan logam tanah jarang (LTJ) dari mi… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

1
1

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 3 publications
(3 reference statements)
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…FeCl 3 digunakan sebagai koagulan karena sangat efektif untuk proses koagulasi pada limbah industri dan banyaknya dosis yang digunakan juga lebih sedikit. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Marisi, dkk (2018), pemilihan koagulan Besi (II) Sulfat dikarenakan koagulan Besi (II) Sulfat atau disebut juga copperas atau iron sulphate atau gula besi, merupakan garam termurah yang dapat digunakan untuk koagulasi [6]. Penelitian oleh Astuti, dkk (2016) menunjukkan bahwa penggunaan larutan kapur sebagai bahan koagulan dengan pertimbangan bahwa larutan kapur mudah didapatkan, biaya murah dan merupakan batuan alam sehingga relatif aman bagi lingkungan [7].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…FeCl 3 digunakan sebagai koagulan karena sangat efektif untuk proses koagulasi pada limbah industri dan banyaknya dosis yang digunakan juga lebih sedikit. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Marisi, dkk (2018), pemilihan koagulan Besi (II) Sulfat dikarenakan koagulan Besi (II) Sulfat atau disebut juga copperas atau iron sulphate atau gula besi, merupakan garam termurah yang dapat digunakan untuk koagulasi [6]. Penelitian oleh Astuti, dkk (2016) menunjukkan bahwa penggunaan larutan kapur sebagai bahan koagulan dengan pertimbangan bahwa larutan kapur mudah didapatkan, biaya murah dan merupakan batuan alam sehingga relatif aman bagi lingkungan [7].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Blanko yang hanya berisi pereaksi juga dibuat dengan perlakuan yang sama seperti sampel. Sampel didiamkan selama 30 menit kemudian diukur dengan instrumen Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 545 nm [19,21].…”
Section: Analisis Torium Dengan Spektrofotometer Uv-visunclassified