Probiotik merupakan salah satu produk pasaran yang memberikan manfaat bagi kesehatan. Salah satu produk probiotik yang popular sekarang ini adalah yogurt. Yogurt mengandung bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus yang dapat memelihara kesehatan rongga mulut dengan cara bersaing dengan bakteri patogen, memproduksi komponen antimikroba, dan memengaruhi sistem imun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan nilai pH dan jumlah koloni Streptococcus sp pada saliva sebelum dan setelah mengonsumsi minuman probiotik. Metode: Jenis penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian one group pre test and post test design. Subjek penelitian adalah 20 mahasiswa FKG USU yang berusia 19-22 tahun dan metode pengambilan sampel dengan cara purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Subjek diinstruksikan untuk mengonsumsi minuman probiotik yogurt, sekali sehari selama tujuh hari dan akan dianalisa salivanya secara statistik. Hasil: Hasil uji paired t-test didapatkan perbedaan yang signifikan secara statistik pada nilai pH (dari 7,36 menjadi 7,56) dan jumlah koloni Streptococcus sp (dari 4262 CFU/ml menjadi 507 CFU/ml) pada saliva sebelum dan setelah tujuh hari mengonsumsi yogurt (nilai p<0,05). Simpulan: Mengonsumsi minuman probiotik yogurt secara berkala selama tujuh hari dapat meningkatkan pH dan menurunkan jumlah koloni Streptococcus sp pada saliva.