2020
DOI: 10.35724/musjpe.v3i1.2875
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Peningkatan Hasil Belajar IPA pada Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS)

Abstract: Metode penelitian ini adalah metode quasi eksperimen yang bersifat kuantitatif yaitu kelas eksperimen digunakan model Creative Problem Solving sedangkan dikelas kontrol digunakan metode konvensional. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa dikelas eksperimen dengan melakukan pretest diperoleh rata-rata hasil belajar 62,65 dan postest diperoleh rata-rata hasil belajar 84,61. Sedangkan dikelas kontrol pada pretest diperoleh rata-rata hasil belajar 64,54 dan postest diperoleh rata-rata hasil belajar 73,70 yang arti… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
5
0
6

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 20 publications
(27 citation statements)
references
References 2 publications
(2 reference statements)
0
5
0
6
Order By: Relevance
“…Menurut Djamarah model pembelajaran ceramah merupakan model pembelajaran yang berpusat pada guru sehingga tidak menekankan pada keleluasaan peserta didik dalam berkreativitas. Model pembelajaran creative problem solving (CPS) membebaskan peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi, dengan kemampuan kreatif yang dimiliki (Harefa et al, 2020).…”
Section: Gambar 2 Hasil Analisis Indikator Kemampuan Berpikir Reflekt...unclassified
“…Menurut Djamarah model pembelajaran ceramah merupakan model pembelajaran yang berpusat pada guru sehingga tidak menekankan pada keleluasaan peserta didik dalam berkreativitas. Model pembelajaran creative problem solving (CPS) membebaskan peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi, dengan kemampuan kreatif yang dimiliki (Harefa et al, 2020).…”
Section: Gambar 2 Hasil Analisis Indikator Kemampuan Berpikir Reflekt...unclassified
“…Sehingga hasil belajar siswa pun akan lebih optimal dan meningkat daripada sebelumnya. Model Pembelajaran creative problem solving merupakan model pembelajaran yang memusatkan pengajaran dan ketrampilan pemecahan masalah yang diikuti dengan penguatan ketrampilan (Harefa et al, 2020;Septian, Komala, & Komara, 2019). Ketika dihadapkan pada suatu pertanyaan, siswa dapat melakukan keterampilan untuk memecahkan masalah, untuk memilih dan mengembangkan tanggapannya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I, maka dapat dikatakan bahwa penelitian tindakan kelas ini sudah sesuai dengan indikator keberhasilan sehingga hipotesis tindakan dapat dicapai berdasarkan refleksi tes siklus I dan siklus II melalui penerapan model pembelajaran creative problem solving untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran creative problem solving dapat memotivasi dan meningkatkan keaktifan siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung (Harefa et al, 2020;Muhammad, Septian, & Sofa, 2018). Sehingga model pembelajaran creative problem solving dapat menjadi solusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa (Udayani & Agustika, 2020;Yuliati & Lestari, 2019).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Learning outcomes are used to evaluate how deep the knowledge gained by students is and what experiences have been obtained after learning (R. Andriani, 2019;Lia Novita, 2019). Values are not the only form of individual learning outcomes; the attitudes and skills shown by individuals or groups are also the results of student learning (Harefa et al, 2020;Lina Novita & Sundari, 2020). Therefore, learning outcomes are assessed from 3 domains: affective, cognitive, and psychomotor.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%