2020
DOI: 10.21067/jpig.v5i2.4677
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penilaian Risiko Bencana di Sub DAS Amprong Menggunakan Pendekatan GIS

Abstract: Abstrak: Sub DAS Amprong secara administrasi masuk pada wilayah Kabupaten Malang dan Kota Malang. Meliputi lima Kecamatan yakni: Kedungkandang, Poncokusumo, Tumpang, Pakis dan Jabung. Risiko bencana longsor tergolong tinggi pada kawasan ini. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengurangan risiko bencana longsor mengunakan pendeketaan GIS (Geographic Information System). Menggunakan GIS distribusi tingkat risiko akan dapat diketahui dengan baik, sehingga mampu memberikan solusi yang lebih ak… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 3 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Pada Sub DAS Amprong terdapat sungai besar yaitu sungai Amprong, dimana selama beberapa tahun terakhir ini mengalami perubahan volume debit yang diakibatkan karena berubahnya alih fungsi lahan di daerah hulu yang semula merupakan kawasan perhutanan menjadi pemukiman [3]. Pada umumnya kerusakan di DAS berkaitan dengan kerusakan wilayah hutan [4], semakin berkurangnya lahan vegetasi dan hutan akan mempengaruhi kemampuan tanah untuk menyerap dan menyimpan air hujan, sehingga air hujan akan langsung melimpas ke sungai dan mengakibatkan banjir di beberapa wilayah Kota dan Kabupaten Malang [5].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pada Sub DAS Amprong terdapat sungai besar yaitu sungai Amprong, dimana selama beberapa tahun terakhir ini mengalami perubahan volume debit yang diakibatkan karena berubahnya alih fungsi lahan di daerah hulu yang semula merupakan kawasan perhutanan menjadi pemukiman [3]. Pada umumnya kerusakan di DAS berkaitan dengan kerusakan wilayah hutan [4], semakin berkurangnya lahan vegetasi dan hutan akan mempengaruhi kemampuan tanah untuk menyerap dan menyimpan air hujan, sehingga air hujan akan langsung melimpas ke sungai dan mengakibatkan banjir di beberapa wilayah Kota dan Kabupaten Malang [5].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penggunaan webgis inarisk sebagai media pembelajaran mitigasi dan adaptasi bencana memungkinkan siswa untuk membangun kemampuan berpikir spasial siswa terkait risiko bencana di suatu wilayah. Sistem Informasi Geografi (SIG) dalam hal ini yang terhubung dengan website, distribusi tingkat risiko bencana akan dapat diketahui dengan baik, sehingga mampu memberikan gambaran solusi solusi yang lebih akurat bagi para penggunanya (Irawan et al, 2020). Berdasarkan hal tersebut, dengan menggunakan webgis siswa tidak hanya mendapatkan gambaran tentang risiko bencana namun dapat memberikan solusi terkait dengan rencana penanggulangan bencana secara lebih tepat.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut UNISDR (2007) menyatakan bahwa pendidikan kebencanaan yang diimplementasikan di lembaga sekolah dapat membangun Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktik dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Volume 26, Nomor 2, Juni 2021, Hal 73-84 kesiapsiagaan siswa yang lebih baik dalam menghadapi bencana. Media webgis inarisk sendiri berperan dalam menyediakan informasi kebencanaan yang aktual sesuai dengan kondisi wilayah, dimana hal tersebut diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang kondisi lingkungannya serta dapat menerapkannya di kehidupan sehari-hari (Irawan et al, 2020). Peran sekolah dalam membangun kesiapsiagaan siswa dapat dilakukan dengan memaksimalkan segala sumberdaya seperti implementasi penggunaan teknologi spasial kebencanaan seperti webgis inarisk dalam pembelajaran.…”
Section: Hasil Analisis Uji Efektivitas Penggunaan Media Webgis Inariskunclassified