Peniadaan Salat Jumat dalam Surat Edaran Gubernur Sulsel Nomor: 451.11/2057/2020 Selama Pandemi Covid-19 Perspektif Maqāṣid al-Syarīah

Abstract

This research aimed to analyze the relevance of dismissal of friday prayers in circular letter of south sulawesi governor number: 451.11 / 2057/2020 during covid-19 pandemic from the perspective of maqāṣid al-syarī’ah. This research is library research using a qualitative approach and content analysis techniques. The results of the research conclude that the substance of the circular letter is relevant to the principle of maqāṣid al-syarī’ah which is the core philosophy of the formation of Islamic law in presenting the benefit of mankind in the world and the hereafter, both from the aspect of maqāṣid al-kulliyyah (universal) and maqāṣid al-juz'iyyah (partial) especially maqāṣid in obeying a leader. Therefore, the emergence of the phenomenon of counter attitudes from some people and even preachers towards the policy should not occur.

Menakar Undang-undang Pornografi dalam Perspektif Hukum Islam dan Maqāṣid al-Syarīʿah

“…Oleh karena definisi ini dipermasalahkan, maka disetujui untuk menggunakan definisi pornografi yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu porne (pelacur) dan graphos (gambar atau tulisan) yang secara harafiah berarti "tulisan atau gambar tentang pelacur". Definisi pornoaksi pada draft ini adalah adalah "upaya mengambil keuntungan, baik dengan memperdagangkan atau mempertontonkan pornografi" 14 22 . Adapun urgensi tersebut setidaknya dapat dilihat dari sisi-sisi berikut:…”