“…Penelitian yang dilakukan Zulkarnain et al (2013), menjelaskan bahwa besarnya nilai tambah dapat memicu tingkat persaingan antara usaha satu dengan lainnya sehingga para pelaku usaha menerapkan metode yang dirasa cukup untuk meningkatkan keuntungan, keberhasilan penelitian ini yaitu besarnya nilai tambah yang dihasilkan sebesar 68,51% yang diartikan setiap Rp 100 nilai produk jahe maka diperoleh nilai tambah sebanyak Rp 68,51 dan layak untuk dikembangkan. Penelitian lain dilakukan oleh Ramawati et al (2019), tentang pengolahan kopi dan analisis nilai tambah kopi dengan hasil penelitian bahwa perbandingan antara kopi robusta dan kopi bubuk lebih menguntungkan kopi bubuk dengan rata-rata nilai tambah sebesar Rp 18.725/Kg dengan rasio nilai tambah 52,50%. (Suhardi dan Subari, 2020), Analianasari et al (2018), menyebutkan bahwa analisis nilai tambah sangat berpengaruh pada kegiatan usaha dengan tujuan mencari seberapa layak dan berapa besaran nilai tambah pada kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh eksekutor usaha dalam memperoleh keuntungan dan mengembangkan usahanya.…”
unclassified
“…Rasio nilai tambah yang diperoleh UKM jamu Al-Manshurien sebesar 41% > 40% artinya pengolahan jamu ini memperoleh nilai tambah yang tergolong tinggi. Hal ini selaras dengan pendapat Priantara et al (2016) dan hasil penelitian dari Ramawati et al (2019).…”
Usaha jamu tradisional Indonesia memerlukan optimalisasi untuk pengembangan usaha. Adapun tujuan dari penelitian ini meliputi 1) menganalisis nilai tambah produk jamu empon-empon instan UKM Al-Manshurien dan 2) menganalisis bisnis model kanvas dan memberikan perbaikan bisnis UKM Al-Manshurien. Penelitian dilakukan pada Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan. Metode analisis yang digunakan pada penelitian adalah deskriptif kuantitatif, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah perhitungan nilai tambah Hayami dan BMC (Business Model Canvas). Data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) produk jamu empon-empon instan UKM Al-Manshurien layak dikembangkan dengan persentase nilai tambah yang tergolong tinggi 2) perbaikan bisnis diperlukan pada elemen customer relationship, channels, revenue streams, key resources, key activities, key partners, dan cost structure. Untuk elemen costumer segments dan value proposition tidak perlu perbaikan dan hanya perlu dipertahankan. Kata kunci: jamu, nilai tambah, Business Model Canvas, pengembangan bisnis.
ADDED VALUE ANALYSIS AND BUSINESS MODEL CANVAS OF JAMU MADURA SMEs (Case Study of Al-Manshurien Kamal SMEs, Bangkalan)
ABSTACT
Indonesian traditional herbal medicine business requires optimization for business development. As for the objectives of this study it includes 1) Analyzing the added value of the instant herbal medicine product of empon empon Al-Manshurien SMEs and 2) Analyzing the business model canvas and provide business improvement for Al-Manshurien SMEs. This research was conducted in Kamal sub-District, Bangakalan Regency. The analytical method used in this research is descriptive quantitative, while the data analysis technique used is the calculation of Hayami's added value and BMC (Business Model Canvas). The data used include primary and secondary data. The results of the study indicate that 1) the instant herbal medicine products of Al-ManshurienSMEs is feasible to be developed with a realitively high percentage of added value, 2) business improvements is needed on customer relationship elements, channels, revenue streams, key resources, key activities, key partners, and cost structure. The customer segments and value proposition elements do not need improvement and only need to be maintained.
“…Penelitian yang dilakukan Zulkarnain et al (2013), menjelaskan bahwa besarnya nilai tambah dapat memicu tingkat persaingan antara usaha satu dengan lainnya sehingga para pelaku usaha menerapkan metode yang dirasa cukup untuk meningkatkan keuntungan, keberhasilan penelitian ini yaitu besarnya nilai tambah yang dihasilkan sebesar 68,51% yang diartikan setiap Rp 100 nilai produk jahe maka diperoleh nilai tambah sebanyak Rp 68,51 dan layak untuk dikembangkan. Penelitian lain dilakukan oleh Ramawati et al (2019), tentang pengolahan kopi dan analisis nilai tambah kopi dengan hasil penelitian bahwa perbandingan antara kopi robusta dan kopi bubuk lebih menguntungkan kopi bubuk dengan rata-rata nilai tambah sebesar Rp 18.725/Kg dengan rasio nilai tambah 52,50%. (Suhardi dan Subari, 2020), Analianasari et al (2018), menyebutkan bahwa analisis nilai tambah sangat berpengaruh pada kegiatan usaha dengan tujuan mencari seberapa layak dan berapa besaran nilai tambah pada kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh eksekutor usaha dalam memperoleh keuntungan dan mengembangkan usahanya.…”
unclassified
“…Rasio nilai tambah yang diperoleh UKM jamu Al-Manshurien sebesar 41% > 40% artinya pengolahan jamu ini memperoleh nilai tambah yang tergolong tinggi. Hal ini selaras dengan pendapat Priantara et al (2016) dan hasil penelitian dari Ramawati et al (2019).…”
Usaha jamu tradisional Indonesia memerlukan optimalisasi untuk pengembangan usaha. Adapun tujuan dari penelitian ini meliputi 1) menganalisis nilai tambah produk jamu empon-empon instan UKM Al-Manshurien dan 2) menganalisis bisnis model kanvas dan memberikan perbaikan bisnis UKM Al-Manshurien. Penelitian dilakukan pada Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan. Metode analisis yang digunakan pada penelitian adalah deskriptif kuantitatif, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah perhitungan nilai tambah Hayami dan BMC (Business Model Canvas). Data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) produk jamu empon-empon instan UKM Al-Manshurien layak dikembangkan dengan persentase nilai tambah yang tergolong tinggi 2) perbaikan bisnis diperlukan pada elemen customer relationship, channels, revenue streams, key resources, key activities, key partners, dan cost structure. Untuk elemen costumer segments dan value proposition tidak perlu perbaikan dan hanya perlu dipertahankan. Kata kunci: jamu, nilai tambah, Business Model Canvas, pengembangan bisnis.
ADDED VALUE ANALYSIS AND BUSINESS MODEL CANVAS OF JAMU MADURA SMEs (Case Study of Al-Manshurien Kamal SMEs, Bangkalan)
ABSTACT
Indonesian traditional herbal medicine business requires optimization for business development. As for the objectives of this study it includes 1) Analyzing the added value of the instant herbal medicine product of empon empon Al-Manshurien SMEs and 2) Analyzing the business model canvas and provide business improvement for Al-Manshurien SMEs. This research was conducted in Kamal sub-District, Bangakalan Regency. The analytical method used in this research is descriptive quantitative, while the data analysis technique used is the calculation of Hayami's added value and BMC (Business Model Canvas). The data used include primary and secondary data. The results of the study indicate that 1) the instant herbal medicine products of Al-ManshurienSMEs is feasible to be developed with a realitively high percentage of added value, 2) business improvements is needed on customer relationship elements, channels, revenue streams, key resources, key activities, key partners, and cost structure. The customer segments and value proposition elements do not need improvement and only need to be maintained.
“…As an agrarian country, the agricultural sector is a very important aspect of defense and food sovereignty. The plantation sub-sector which is part of the agricultural sector plays an important role for national development (Ramawati, et al, 2019…”
The agricultural sector is the main basis of the nation's economy in Indonesia. As an agrarian country, the agricultural sector is a very important aspect of defense and food sovereignty. The plantation sub-sector which is part of the agricultural sector plays an important role for national development (Ramawati, et al, 2019
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.