2016
DOI: 10.14238/sp8.1.2006.54-9
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penggunaan Kortikosteroid Intranasal Dalam Tata Laksana Rinitis Alergi pada Anak

Abstract: Akhir-akhir ini terdapat peningkatan prevalensi kasus rinitis alergi pada anak. Penyakitini tidak hanya mengganggu kesehatan fisik dan psikososial, kualitas hidup, kapasitasbelajar dan bekerja anak, tetapi juga berperan terhadap timbulnya penyakit lain sepertiasma, sinusitis, dan otitis media. Tata laksana rinitis alergi meliputi pengendalianlingkungan untuk menghindari alergen, pemberian obat-obatan seperti antihistamin,dekongestan, dan kortikosteroid, serta imunoterapi. Pemberian kortikosteroid intranasalmer… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 13 publications
0
0
0
Order By: Relevance
“…intranasal dengan kombinasi antibiotik lebih efektif daripada penggunaan antibiotik saja. (Simbolon et al, 2016). Kajian literatur ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan kombinasi dari obat flutikason dan amoksisilin dalam menangani permasalahan prngobatan sinusitis akut.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…intranasal dengan kombinasi antibiotik lebih efektif daripada penggunaan antibiotik saja. (Simbolon et al, 2016). Kajian literatur ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan kombinasi dari obat flutikason dan amoksisilin dalam menangani permasalahan prngobatan sinusitis akut.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penanganan penyakit alergi dilakukan dengan pemberian terapi glukokortikoid, antileukotrien dan antihistamin H1. Kortikosteroid memiliki sifat anti inflamasi yang kuat sehingga digunakan secara luas dalam pengobatan alergi dengan menghambat sintesis IL-1 hingga IL-6, TNF-α dan GM-CSF (Simbolon et al, 2006). Antileukotrien digunakan pada terapi mediator rhinitis alergi dan asma dengan mekanisme memblok reseptor dan sintesis leukotriene (Cobanoglu et al, 2013).…”
Section: Pendahuluanunclassified