2019
DOI: 10.25124/jrsi.v6i1.348
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengendalian Bahan Baku Tebu di Pabrik Gula Madukismo, Bantul, Yogyakarta

Abstract: PG Madukismo merupakan perusahaan agroindustri yang memproduksi gula untuk kebutuhan konsumsi gula pasir di Indonesia sehingga dituntut melakukan produksi berkelanjutan selama musim giling. Namun, PG Madukismo masih mengalami permasalahan, yaitu bahan baku yang tersedia belum memenuhi target karena mengalami fluktuasi. Oleh karena itu, PG Madukismo membutuhkan pengendalian bahan baku tebu untuk memperoleh kuantitas yang tepat agar produksi berjalan lancar dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menga… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
2
0
1

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
2
1

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 3 publications
0
2
0
1
Order By: Relevance
“…Gudang tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan, tetapi fungsi utama gudang adalah menerima, menyimpan, dan mengeluarkan barang sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure) yang berlaku [6]. Salah satu permasalahan dalam system inventory gudang gula dalam menghitung jumlah barang masuk/keluar pada beberapa industri saat ini masih mengikuti cara konvensional yaitu menggunakan metode pencatatan atau metode pengitungan dengan pengambilan stik kayu [7]. Hal tersebut dimungkinkan adanya kesalahan penghitungan gula yang dapat menyebabkan kerugian perusahaan [8].…”
Section: Prefix -Rtr Seminar Hasil Risetunclassified
“…Gudang tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan, tetapi fungsi utama gudang adalah menerima, menyimpan, dan mengeluarkan barang sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure) yang berlaku [6]. Salah satu permasalahan dalam system inventory gudang gula dalam menghitung jumlah barang masuk/keluar pada beberapa industri saat ini masih mengikuti cara konvensional yaitu menggunakan metode pencatatan atau metode pengitungan dengan pengambilan stik kayu [7]. Hal tersebut dimungkinkan adanya kesalahan penghitungan gula yang dapat menyebabkan kerugian perusahaan [8].…”
Section: Prefix -Rtr Seminar Hasil Risetunclassified
“…This situation can be attributed to the prevalent use of sugarcane as the main raw material in Indonesia's sugar industry. Sugarcane is a seasonal crop, harvested optimally for about 10 months [4], leading conventional sugar mills to operate during the harvest season for 4-6 months. It is essential to complete sugarcane harvesting and milling within a maximum of 36 hours to maintain sugar quality, as prolonged time may lead to a decrease in juice due to evaporation of water content, resulting in increased solids and reduced productivity [4], contributing to the overall decline in sugar production.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Sugarcane is a seasonal crop, harvested optimally for about 10 months [4], leading conventional sugar mills to operate during the harvest season for 4-6 months. It is essential to complete sugarcane harvesting and milling within a maximum of 36 hours to maintain sugar quality, as prolonged time may lead to a decrease in juice due to evaporation of water content, resulting in increased solids and reduced productivity [4], contributing to the overall decline in sugar production. In recent times, there has been extensive research indicating that sugar can be derived not only from sugarcane but also from other materials with the potential to produce sugar.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%