Pengenalan Literasi Guna Mengatasi Hoaks Saat Pandemi

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menjadikan informasi tidak dapat dibendung dan banyak memberikan manfaat, namun adapula sisi negatif yang muncul dengan adanya informasi palsu yang beredar di masyarakat. Hal ini menjadi tantangan bagi para pustakawan dengan kemampusn literasi yang dimilikinya ataupun berbagai pihak dalam gerakan literasi yang memiliki kepedulian terhadap berbagai sumber informasi yang digunakan oleh sebagaian masyarakat yang masih terjebak dalam informasi hoaks. Berdasarkan hal tersebut maka diupayakanlah sebuah kegiatan sosialisasi dan edukasi dengan cara pemberian ceramah ataupun transfer pengetahuan kepada masyarakat terkait informasi hoaks di masa pandemi Covid-19. Hasil dan pembahasan menunjukkan bahwa masih diperlukan sebuah media dan kegiatan untuk mengedukasi masyarakat terkait berbagai informasi yang diterima melalui berbagai media. Adanya sarana edukasi tersebut dapat meningkatkan tingkat pemahaman masyarakat dalam membedakan mana yang tergolong hoax ataupun bukan. Peserta dapat membedakan jenis hoaks yang pernah mereka terima dengan menyatakan bahwa itu merupakan bagian dari misinformasi, disinformasi ataupun malinformasi.

Peningkatan Kepedulian Masyarakat Kelurahan Tonja terhadap Informasi Hoaks

“…Orang-orang yang mengetahui informasi dari saluran tersebut kemudian mengkomunikasikan ke orang-orang di sekitarnya dan menyebarluaskan melalui media sosial masing-masing. Pengguna yang memiliki media sosial facebook, twitter, instagram memiliki persentase tertinggi untuk menyebarkan informasi hoaks dibandingkan aplikasi lainnya (Yanto, 2021).…”

Pengembangan Media Pembelajaran Iqra Berbasis Multimedia Menggunakan Metode ADDIE

“…Perkembangan teknologi secara masif telah memberikan dampak yang signifikan pada perilaku manusia dalam menjalani kehidupan (Tarigan and Buana, 2020). Jika ditinjau dari sisi negatif, perkembangan teknologi justru berdampak buruk bagi perilaku manusia, dikarenakan banyak penyelewengan teknologi yang digunakan dalam berbagai kegiatan yang dapat merugikan diri sendiri dan juga orang lain (Amiruddin, 2021;Tapung and Payong, 2019;Yanto, 2021). Misalnya seperti penggunaan teknologi untuk melakukan kegiatan penipuan, pencurian, pemerasan dan berbagai kegiatan negatif lainnya (Badruzaman, 2019;Istiyanto, 2016;Winarso et al, 2017).…”