Untuk menjamin keteraturan pengobatan penderita TB Paru diperlukan PMO (Pengawas Minum Obat). Salah satu desa di wilayah Puskesmas Kembaran I yang masih bermasalah terkait TB paru adalah Desa Linggasari. Permasalahan di Desa Linggasari adalah meningkatnya jumlah penderita TB dan kasus TB Resistensi Obat (TB-RO), keteraturan pengobatan rendah bahkan ada yang drop out pengobatan. Faktor yang berpengaruh adalah kurang berperannya PMO dari keluarga. Kader yang ada di Desa Linggasari merupakan kader posyandu balita dan lansia. Guna menekan semakin bertambahnya jumlah kasus TB dan TB-RO, kader bisa ditingkatkan perannya sebagai PMO. Kondisi sekarang masih terbatas pengetahuan dan ketrampilan kader tentang penyakit TB dan pengobatannya. Kemampuan komunikasi dan negosiasi kader agar menyakinkan penderita TB untuk teratur berobat juga masih kurang. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader dalam berperan sebagai kader PMO penyakit TB paru. Guna mendukung peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kader sebagai PMO, perlu disediakan panduan kader tentang PMO dan sarana pendukung lainnya. Kegiatan ini meliputi 1)Pembuatan buku panduan kader 2)Pendidikan Kesehatan bagi kader 3)Pelatihan komunikasi efektif bagi kader 4)Pendampingan, 5)Pengadaan sarana pendukung. Hasil kegiatan menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kader sebelum dan sesudah kegiatan. Tersediannya buku panduan bagi kader sangat bermanfaat bagi kader saat melakukan pendampingan bagi penderita TB Paru.