2021
DOI: 10.31004/basicedu.v5i5.1281
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Kearifan Lokal Kelas Tinggi di Sekolah Dasar

Abstract: Misi Pendidikan yakni dapat mengembangkan potensi peserta didik, dapat mempengaruhi dan mengembangkan kepribadian seseorang, serta mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab. Sementara itu untuk mewujudkan misi pendidikan dibutuhkan beberapa komponen dalam penyelenggaraan pendidikan. Salah satunya yaitu mengembangkan bahan pembelajaran. Bahan ajar yang dipakai sekolah belum berbasis kearifan lokal khususnya belum tersedianya bahan ajar berupa modul terutama yang berbasis kearifan lokal daerah setempat. Untuk itu di… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
1
0
10

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
9

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 12 publications
(11 citation statements)
references
References 9 publications
0
1
0
10
Order By: Relevance
“…Kesenjangan antara fakta yang ditemukan di lapangan dengan harapan yang dituntut oleh kurikulum 2013 menunjukan bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA di sekolah belum terlaksana dengan optimal. Oleh karena itu, peneliti memecahkan permasalahan di lapangan dengan mengembangkan sebuah bahan ajar berupa modul IPA bermuatan kearifan lokal, karena berdasarkan hasil penelitian sebelumnya pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan modul IPA bermuatan kearifan lokal dapat membantu memudahkan peserta didik untuk memahami pelajaran karena materi yang diajarkan disesuaikan dengan kondisi lingkungan tempat tinggalnya (Widiya, 2021). Selain itu, berdasarkan hasil analisis kebutuhan peserta didik menunjukkan bahwa 100% guru setuju dan menyatakan tertarik apabila dikembangkannya bahan ajar modul IPA bermuatan kearifan lokal.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kesenjangan antara fakta yang ditemukan di lapangan dengan harapan yang dituntut oleh kurikulum 2013 menunjukan bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA di sekolah belum terlaksana dengan optimal. Oleh karena itu, peneliti memecahkan permasalahan di lapangan dengan mengembangkan sebuah bahan ajar berupa modul IPA bermuatan kearifan lokal, karena berdasarkan hasil penelitian sebelumnya pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan modul IPA bermuatan kearifan lokal dapat membantu memudahkan peserta didik untuk memahami pelajaran karena materi yang diajarkan disesuaikan dengan kondisi lingkungan tempat tinggalnya (Widiya, 2021). Selain itu, berdasarkan hasil analisis kebutuhan peserta didik menunjukkan bahwa 100% guru setuju dan menyatakan tertarik apabila dikembangkannya bahan ajar modul IPA bermuatan kearifan lokal.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Analisis tentang Kearifan Lokal Widiya et al, (2021) mengungkapkan keberadaan buku cetak yang mendominasi sumber belajar peserta didik menjadikan peserta didik kurang memiliki pengalaman, wawasan, dan kreativitas. Sehingga alangkah baiknya jika sumber belajar dapat memanfaatkan potensi alam atau lingkungan sekitar.…”
Section: Bioedusains:jurnal Pendidikan Biologi Dan Sains 6 (2): 559-570unclassified
“…Menggunakan alat dan bahan yang mudah ditemui dan murah, misalnya dengan memanfaatkan tanaman pada eksperimen mencangkok, menggunakan es batu dalam eskperimen perubahan wujud benda, peralatan rumah tangga untuk eskperimen perpindahan kalor. Menurut (Widiya & Eka Lokaria, 2021) Sedangkan menurut (Lamasai, A, & Puadi, 2017:133) mengemukakan bahwa lingkungan merupakan sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk mencapai proses dan hasil pada suatu pembelajaran yang berkualitas bagi peserta didik. Sumber belajar yang terdapat yang terdapat di lingkungan sekolah yaitu lapangan dan halaman sekolah yang biasanya terdapat hewan, tumbuhan, kolam, kebun yang dapat dijadikan sebagai objek pengamatan dalam eksperimen.…”
Section: Keterbatasan Guru Dalam Menggukan Metode Eksperimenunclassified