Pengembangan Model Latihan Teknik Dasar Pukulan Lob dan Smash Bulutangkis Usia 8-12 Tahun di PB IMARA Kota Kediri Berbasis Android

Abstract

The research aim to develop a basic technique model of lob punches that combined a badminton smash in the from of video that uses android application media. The method of this research is using Research and Development. The subject of this research is badminton athlete PB IMARA. The athlete has age criteria between 8-12 years with the number 30 athlete. The based on needs analysis that a badminton athlete PB IMARA Kediri are still deficiency on the skill level of accuracy of lob punches with smash badminton, this is known when athletes perform training activities. lack of variation lob punches with a badminton smash. data analysis result of data analysis of the validation badminton expert the percentage of 86 percent very valid category, media expert the percentage of 90 percent very valid category, then of a small groups trials with subject 8 athlete the percentage of 88 percent very valid category, the result of a large group trials with subject 22 athlete the percentage of 91 percent very valid category. Concluded a based of table classification appropriateness that a product development classified very valid and feasible use.
 Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berupa model latihan teknik dasar pukulan lob yang dikombinasikan dengan pukulan smash bulutangkis berupa video menggunakan media aplikasi berbasis android. metode dari penelitian ini menggunakan Research and Development. Subjek yang diteliti adalah atlet bulutangkis PB IMARA Kota Kediri yang mempunyai kriteria usia 8-12 tahun dengan jumlah 30 atlet. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan bahwa atlet di PB IMARA Kota Kediri masih kurang pada tingkat keterampilan akurasi pukulan lob dengan pukulan smash, hal tersebut diketahui ketika atlet melakukan kegiatan latihan. Kurang adanya variasi pukulan lob dengan pukulan smash bulutangkis. Hasil analisis data dengan validasi oleh ahli bulutangkis persentase sebesar 86 persen kategori sangat valid, ahli media persentase sebesar 90 persen kategori sangat valid, selanjutnya dari uji coba kelompok kecil oleh 8 atlet persentase sebesar 88 persen kategori sangat valid, uji coba kelompok besar oleh 22 atlet persentase sebesar 91 persen kategori sangat valid. Disimpulkan berdasarkan tabel klasifikasi kelayakan dari produk pengembangan yang dihasilkan, hingga memenuhi kriteria sangat valid dan layak digunakan.

Keterampilan Pukulan Lob Bulutangkis Melalui Pembelajaran Terpimpin pada Siswa Sekolah Dasar

“…Bulutangkis dimainkan menggunakan net, raket, shuttlecock, dan berbagai keterampilan lainnya, mulai dari dasar hingga paling kompleks (Mangun, Budiningsih, and Sugianto 2017). Salah satu keterampilan dasar yang wajib dipelajari oleh siswa Sekolah Dasar dalam mempelajari permainan bulutangkis ialah pukulan lob, pukulan lob merupakan pukulan lob yaitu pukulan yang menerbangkan shuttlecock tinggi dan jatuhnya shuttlecock adalah di lapangan lawan bagian belakang (Tohar 1992) (Armanda, Adi, and Widiawati 2021;Shofiana 2021).…”

Akurasi Pukulan Smash Pada Atlet Bulutangkis: Studi Pada Atlet Bulutangkis Kota Palopo

“…Seseorang yang dapat melakukan smash dengan baik didukung oleh faktor penguasaan teknik yang baik, kemampuan kondisi fisik dan mental, serta emosi yang stabil. Dari segi kemampuan, kondisi fisik yang diperlukan untuk melakukan smash meliputi kekuatan dan daya ledak serta kecepatan dan reaksi otot lengan, koordinasi gerakan, Melakukan smash dengan tepat dan benar menjadi bagian penting dari permainan bulutangkis yang harus dikuasai oleh atlet, akan tetapi pada kenyataannya masih terdapat beberapa atlet yang gagal dalam melakukan smash seperti shuttlecock tersangkut pada net, bola jatuh di luar lapangan, posisi tangan saat memegang raket, teknik lompatan yang kurang tepat, dan juga kelenturan atlet (Arisman et al, 2018;Armanda et al, 2021;Cendra, 2018;Sholeh, 2020).…”

Smash Training Model in Badminton Game in College Students of the Faculty of Sports Science, Makassar State University

“…The training model has a broader meaning than the strategy, method, or training procedure (Armanda et al, 2021). The term exercise model has four specific characteristics that are not possessed by the strategy or exercise method: (1) Logical theoretical rationals compiled by the educator, (2) The objectives of the exercise to be achieved, (3) The teaching steps necessary for the exercise model to be carried out optimally, (4) The training environment necessary for the exercise objectives to be achieved (Rubiyatno & Suganda, 2021).…”

“…Because it is his main purpose to kill the opponent. Smash punch is a form of hard punch that is often used in badminton games The character of this punch is hard and the pace of the Shuttlecock is hard (Armanda et al, 2021). to be able to get a hard blow requires good elastic strength of the arm, elastic strength is a type of strength where muscles can move quickly against a prisoner (Yudhaprawira et al, 2022), which has a combination and contraction speed and speed of motion is called power.…”

“…A good smash is characterized by good technique improvements as well (Kusnadi et al, 2019), when the cock and racket experience good approval, of course, the smash technique will be more meaningful (Rahmat et al, 2019), therefore the improvement of the smash technique with a good method can improve the stages of movements performed in the smash (Wahib et al, 2020). The characteristics of this punch are hard (Pranata et al, 2019), the pace of the cock is fast towards the field floor (Armanda et al, 2021), so this punch requires aspects of the strength of the muscles of the limbs, shoulders, arms, and flexibility of the wrist as well as harmonious coordination of gestures (Dewi et al, 2021). This smash punch is one of the techniques in the badminton game with a very high level of difficulty for beginners because the introduction of rackets and cocks must be precise (Ahmad, 2020), besides that the ability to chase cocks must be fast, in this case, it must be supported by good biomotor components (Benovri, 2018), exercises that continue can improve the biomotor components present in badminton smashes appropriately (Mangun et al, 2017).…”