2019
DOI: 10.24114/gondang.v3i2.14252
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengembangan Model Internalisasi Nilai Kesenian Dongkrek Guna Meningkatkan Ketahanan Budaya Siswa SMA Kabupaten Madiun

Abstract: AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskrisikan nilai-nilai Kesenian Dongkrek dan merumuskan model internalisasinya yang tepat guna meningkatkan ketahanan budaya siswa SMA Kabupaten Madiun. Subyek penelitiannya adalah seniman Dongkrek, guru, dan siswa kelas X SMA Kabupaten Madiun. Penelitian dilaksanakan mulai tahun 2018 sampai dengan 2019. Metode yang digunakan R&D dan prosedur pengembangann mengadaptasi model pengembangan Gall, Gall, dan Borg. Model yang dikembangkan dianalisis deng… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
3
0
2

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(6 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
2
Order By: Relevance
“…Quantitative research is a systematic scientific study of the parts and the causality phenomena of their relationships by giving certain treatments under controlled conditions (Creswell, 2014). The treatment given in the context of this research is the internalization of local wisdom values using the Nampe Model (Hanif, M., Hartono, Y., dan Wibowo, 2018). The study was carried out at SDN IV Gelangkulon and Sodong Hamlet, Gelangkulon Village, Sampung District, Ponorogo Regency, East Java Province, from September 2021 to March 2022.…”
Section: Methodsmentioning
confidence: 99%
See 2 more Smart Citations
“…Quantitative research is a systematic scientific study of the parts and the causality phenomena of their relationships by giving certain treatments under controlled conditions (Creswell, 2014). The treatment given in the context of this research is the internalization of local wisdom values using the Nampe Model (Hanif, M., Hartono, Y., dan Wibowo, 2018). The study was carried out at SDN IV Gelangkulon and Sodong Hamlet, Gelangkulon Village, Sampung District, Ponorogo Regency, East Java Province, from September 2021 to March 2022.…”
Section: Methodsmentioning
confidence: 99%
“…The solution that we can offer is Nampe Model. The Nampe model is a model of internalizing the value of the synthesis that takes the positive or excess of the two previous internalization models (Hanif, M., Hartono, Y., dan Wibowo, 2019). This name comes from the 6 (eNAM) implementation, and it begins with the letter P (read PE), which is then acronymized to "Nampe."…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
See 1 more Smart Citation
“…Sosial budaya secara kebahasaan terdiri dari dua kata; pertama, sosial yang berarti segala hal mengenai kemasyarakatan, ia juga dapat bermakna suka memperhatikan kepentingan umum (RI, 2000); Kedua, budaya yang berarti pikiran dan akal budi, ia juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi kebiasaan dan sukar diubah (RI, 2000). Nilai budaya merupakan rancangan cita-cita dalam pikiran manusia yang terorganisir dan direkonstruksi ke dalam suatu sistem nilai kehidupan manusia sebagai rujukan dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah laku (Hanif, Hartono & Wibowo, 2019); (Hanif, Nugraha, & Parji, 2020). Nilai budaya pada hakikatnya sebagai suatu yang berharga, tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat.…”
Section: Kekuatan Sosial Budayaunclassified
“…Selanjutnya berkaitan dengan peristiwa sejarah, kita mengenal istilah "tradisi lisan" yang digunakan untuk mengungkap kejadian di masa lalu, sebelum adanya sumber tertulis (Kuntowijoyo, 2003), selain itu tradisi lisan juga berfungsi untuk melestarikan kesenian adat tradisional yang disampaikan melalui lisan, sebagaimana dalam tinjauan penelitian sebelumnya yang ditulis Ridho Wildan Rohmadi dan Ahmad Karim Maulana, berupa artikel berjudul "Representasi Tradisi Lisan dalam Tradisi Jawa Methik Pari dan Gejug Lesung", yang terbit di Jurnal Diwangkara, volume 1, nomor 1, tahun 2021, mengkaji tentang penggunaan tradisi lisan dalam upaya melestarikan tradisi Methik Pari dan Gejug Lesung di Desa Glinggang, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, berdasarkan cerita rakyat Jawa, hal itu bertujuan agar masyarakat di sana masih terus menyelenggarakan tradisi tersebut sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan (Rohmadi et al, 2021). Penelitian Hanif & Iwana tentang kesenian Teledek dalam Upacara Minta Hujan di Lembeyan Magetan (Iwana & Hanif, 2021), penelitian Hanif & Hayati tentang Upacara Mendhak Ki Buyut Terik (Studi Nilai Budaya) (Hayati & Hanif, 2019), penelitian Hanif, Hartono & Wibowo kesenian Dongkrek dan ketahanan budaya (Hanif et al, 2019), penelitian Hanif (2020) kesenian Gajah-gajahan di Kaponan Mlarak Ponorogo (Rukun & Hanif, 2021), penelitian Habsari (2018) tentang Belis: Tradisi Perkawinan Masyarakat Insana Kabupaten Timor Tengah Utara (Kajian Historis dan Budaya) (Neonnub & Habsari, 2017)juga berfungsi untuk melestarikan kesenian adat tradisional yang disampaikan melalui lisan. Sementara dalam kajian ini, lebih khusus meneliti tentang penggunaan tradisi lisan dalam penulisan sejarah, dengan memilih subjek utama yakni Babad Tempurejo.…”
unclassified