Pengembangan LKPD Berbasis Socio Scientific Issue (Ssi) Pada Pembelajaran Ipa SMP Kelas Vii

Abstract

This research aims to produce a valid and practical Socio-Scientific Issue (SSI) based student worksheet (LKPD) on grade VII science learning in junior high school. There are three issues discussed, namely the issue of Unlicensed Gold Mining (PETI) in Kuansing, the issue of waste and the issue of Forest and Land Fires (KARHUTLA). The development research method uses the Plomp model which consists of the preliminary research phase, the prototyping phase and the assessment phase. In the initial investigation phase, a needs analysis is carried out to see the importance of the issues used as the basis for the development of LKPD. The LKPD prototype manufacturing stage was designed based on SSI with validation by experts consisting of lecturers and teachers. Large group test assessment stage on 31 students to see the practicality of the prototype. LKPD validation results are very valid with an average score of 3.4, very practical with a score of 82.9% by the teacher and very practical 81.4% by students. It can be concluded that LKPD based on SSI is valid and practical to be applied in junior high school science learning. PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS SOCIO SCIENTIFIC ISSUE (SSI)PADA PEMBELAJARAN IPA SMP KELAS VII ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKPD berbasis Socio-Scientific Issue (SSI) yang valid dan praktis pada pembelajaran IPA SMP kelas VII. Ada tiga isu yang dibahas yaitu isu Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kuansing, isu sampah dan isu Kebakaran Hutan dan Lahan (KARHUTLA). Metode penelitian pengembangan menggunakan model Plomp yang terdiri dari tahap investigasi awal, tahap pembuatan prototipe dan tahap penilaian. Pada tahap investigasi awal dilakukan analisis kebutuhan untuk melihat pentingnya isu yang digunakan sebagai dasar pengembangan LKPD. Tahap pembuatan prototipe LKPD dirancang berdasarkan SSI dengan divalidasi oleh pakar yang terdiri dari dosen dan guru. Tahap penilaian uji kelompok besar pada 31 orang siswa untuk melihat praktikalitas prototipe. Hasil validasi LKPD sangat valid dengan rerata skor 3.4, sangat praktis dengan skor 82.9% oleh guru dan sangat praktis 81.4 % oleh siswa. Dapat disimpulkan bahwa LKPD bebasis SSI sudah valid dan praktis untuk diterapkan pada pembelajaran IPA SMP. Kata Kunci: pencemaran lingkungan, SMP,LKPD, sosio scientific ISSUE Submitted

Pengembangan E-LKPD Berbasis LSLC Untuk Mendukung Literasi Sains Siswa Pada Materi Kesetimbangan Kimia

“…Depdiknas juga menyatakan salah satu komponen yang perlu dievaluasi yaitu kegrafikan yang mencakup penggunaan font: jenis dan ukuran, lay out atau tata letak, ilustrasi, gambar, foto, dan desain tampilan. Tampilan cover juga perlu diperhatikan seperti yang dijelaskan Diah dalam penelitian Astrid bahwa kejelasan gambar pada cover mempengaruhi minat peserta didik untuk megerjakan LKPD [17].…”

Pengembangan Bahan Ajar berbasis Socio-Scientific Issues untuk Meningkatkan Higher Order Thinking Skill

“…Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan berpikir peserta didik abad 21 dalam cara berpikir (berpikir kritis, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan) dapat dilatih melalui sumber belajar yang mereka gunakan. Beberapa keunggulan pembelajaran berbasis SSI adalah sebagai berikut: 1) menanamkan pemahaman sains kepada peserta didik yang diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat; 2) terwujudnya kepekaan sosial sehingga agar peserta didik mampu mewujudkan hasil pemikirannya; 3) meningkatkan keterampilan berargumentasi dalam cara berpendapat dan berlogika mengenai peristiwa dalam kehidupan sehari-hari; dan 4) mengembangkan keterampilan dalam mengkaji, menyimpulkan sesuatu, mengklarifikasi, mengevaluasi, menafsirkan sesuatu, dan mampu melakukan kontrol terhadap diri sendiri (Putriana, 2020).…”

Development of Socio Scie Ntific Issue– PBL Module for Global Warming Topies in Science Learning

“…Kurikulum 2013 memberikan penekanan terhadap peserta didik supaya kritis dan aktif pada setiap aktivitas proses belajar serta mengharuskan peserta didik supaya melakukan pencarian dan memperoleh pengalaman sendiri dalam belajar (Khoirunnisa et al, 2020). Pembelajaran IPA dalam kurikulum 2013 berperan dalam upaya memecahkan permasalahan kehidupan nyata serta memahami dampaknya (Putriana et al, 2020). Pembelajaran IPA yang memuat konteks ilmiah, berkaitan erat dengan kehidupan nyata sehingga relevan dengan kurikulum 2013.…”