Pengembangan Game Edukasi Math Hero's Adventure Pada Pembelajaran Matematika Kelas IV Sekolah Dasar

Abstract

Pembelajaran matematika di sekolah dasar memiliki banyak kekurangan dalam hal media pembelajaran sehingga diperlukan media pembelajaran yang dapat digunakan sehingga tercapainya tujuan pembelajaran yang lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan produk pembelajaran yang layak. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan langkah-langkah milik sugyono dengan 7 tahap pengembangan yaitu: potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi produk, uji coba produk, san evaluasi. Hasil presentaase validasi dari ke 3 validator yaitu: (1) 93,33% dari ahli ateri, (2) 92% dari ahli media, dan (3) 90.66% dari ahli bahasa. Hasil angket keterbacaa siswa menunjukkan, Game Edukasi Math Hero’s Adventure sangat layak digunakan dengan perolehan presentase keterbacaan siswa 96% dan angket keterbacaan guru memperoleh presentase 91,5%. Maka. Media Game edukasi Math Hero’s Adventure Pada pembelajaran Matematika yang dikembangkan dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

Case Study Project: Penyebab Kurangnya Manajemen Koordinatif dalam Pembinaan Kepramukaan di Sekolah Dasar

“…Pentingnya kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan ini di sekolah dasar, banyak diangkat dalam penelitian terdahulu sesuai fokusnya masing-masing, seperti pengembangan nilai-nilai karakter (Luthviyani et al, 2019), penguatan semangat gotong royong (Budiono et al, 2022;Devi Hardianti et al, 2021), karakter tanggung jawab siswa (Suhendra et al, 2024), membentuk karakter mandiri (Sunardin et al, 2023), pembentukan karakter disiplin (Barokah & Kamal, 2023;Lestari, 2019;Nisa et al, 2022), penguatan ketaatan (Kustanti, 2016), menguatkan kebersamaan secara koperatif dalam menyelesaikan masalah (Nina Wulan Nur Fitri et al, 2023), fungsi manajemen dalam kegiatan ekstrakurikluer pramuka (Nurdiana & Prayoga, 2018), media evaluasi pendidikan (Suherman et al, 2023), dan ekstrakurikuler pramuka yang mengintegrasikan siaga bencana gempa bumi (Puspadiningrum et al, 2017). Meski banyak penelitian terdahulu telah membahas ekstrakurikuler pramuka di sekolah dasar, namun secara khusus masih kurang mengkaji penyebab kurangnya manajemen koordinatif dalam kegiatan kepembinaan pramuka di sekolah dasar.…”