Abstract:Sistem pembelajaran di SMK menargetkan 25% materi dan 75% praktik. Waktu siswa selama di sekolah akan habis dengan praktik dan sedikit waktu dalam mendalami materi. Diperlukan alternatif sehingga siswa dapat mengoptimalkan pemahaman materi tanpa perlu memotong waktu praktik di sekolah. Adaptive E-Learning System (AES) menerapkan pembelajaran yang mengacu pada perbedaan karakteristik siswa berupa gaya belajar. Gaya belajar merupakan cara dan kondisi dimana siswa secara efisien dan efektif memahami, mengolah, me… Show more
“…Aspek kelayakan konten terdiri dari 8 (delapan) indikator yaitu, kejelasan tujuan pembelajaran, kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran, koheren, penjelasan materi mudah dimengerti, kedalaman materi, kejelasan instruksi pembelajaran dalam proses penggunaan media, penggunaan bahasa, dan kegunaan materi (Kusworo et al, 2021). Hasil penilaian para ahli dengan persentase rata-rata 91,45% menyatakan bahwa aspek ini mempunyai predikat sangat layak.…”
Media pembelajaran digital dengan menggunakan video yang berbasis animasi dapat membantu peserta pelatihan untuk memahami materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari tahapan analisis, perencanaan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi, dan penelitian ini hanya sampai pada tahap pengembangan. Penentuan sampel menggunakan teknik random sampling, dan jumlah sampel sebanyak 50 peserta. Data yang diperoleh dalam pengembangan media video animasi ini diperoleh dengan cara validasi materi dan media, serta melihat respon peserta terhadap media yang dikembangkan dengan menggunakan angket respon peserta, metode skala dengan modifikasi likert. Hasil validasi ahli berada pada kategori Sangat Valid dan mendapat respon sangat layak dari peserta dan dapat dinyatakan bahwa media pembelajaran video animasi yang dikembangkan sangat valid untuk digunakan dalam pembelajaran
“…Aspek kelayakan konten terdiri dari 8 (delapan) indikator yaitu, kejelasan tujuan pembelajaran, kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran, koheren, penjelasan materi mudah dimengerti, kedalaman materi, kejelasan instruksi pembelajaran dalam proses penggunaan media, penggunaan bahasa, dan kegunaan materi (Kusworo et al, 2021). Hasil penilaian para ahli dengan persentase rata-rata 91,45% menyatakan bahwa aspek ini mempunyai predikat sangat layak.…”
Media pembelajaran digital dengan menggunakan video yang berbasis animasi dapat membantu peserta pelatihan untuk memahami materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari tahapan analisis, perencanaan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi, dan penelitian ini hanya sampai pada tahap pengembangan. Penentuan sampel menggunakan teknik random sampling, dan jumlah sampel sebanyak 50 peserta. Data yang diperoleh dalam pengembangan media video animasi ini diperoleh dengan cara validasi materi dan media, serta melihat respon peserta terhadap media yang dikembangkan dengan menggunakan angket respon peserta, metode skala dengan modifikasi likert. Hasil validasi ahli berada pada kategori Sangat Valid dan mendapat respon sangat layak dari peserta dan dapat dinyatakan bahwa media pembelajaran video animasi yang dikembangkan sangat valid untuk digunakan dalam pembelajaran
“…Metode adaptive learning sangat tepat untuk diimplementasikan pada pembelajaran jarak jauh karena mahasiswa belajar dari rumah masing-masing dengan situasi dan kondisi yang sangat beragam (Kusworo et al, 2021). Beberapa parameter seperti kesibukan kegiatan rumah, fasilitas, atau motivasi mempengaruhi kemampuan mahasiswa dalam mengikuti pelajaran.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Aplikasi harus diberikan penjelasan yang lebih detail dan memiliki antarmuka yang lebih mudah bagi pengguna untuk dapat menggunakannya. Adaptive learning guru dapat memberikan treatment yang tepat kepada mahasiswa yang dirasa membutuhkan bantuan lebih dari yang lain (Kusworo et al, 2021;Peng et al, 2019).…”
Pada masa pandemi Covid-19, adaptive learning menjadi alternatif pilihan dalam pembelajaran jarak jauh karena setiap peserta didik berada pada lingkungan dan instrumen pembelajaran yang juga beragam. Permasalahan yang ditemui adalah tidak semua pengajar siap melakukan penyesuaian dalam menjalankan pembelajaran jarak jauh serta membantu para peserta didik secara maksimal sebagaimana saat mengajar langsung di kelas. Akibatnya, peserta didik mungkin menemukan materi pembelajaran online yang terlalu sederhana, atau malah sangat rumit. Hal ini berakibat pada perlakuan yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka sehingga hasil pembelajaran menjadi kurang maksimal. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah penggunaan sistem penunjang keputusan dengan algoritma Simple Additive Weight (SAW). Melalui sistem ini diharapkan pengajar memperoleh gambaran terkait dengan kondisi peserta didik serta rekomendasi perlakuan yang sesuai dengan kondisinya. Sistem yang terbentuk diimplementasikan di program studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Universitas Sebelas Maret dan dievaluasi dengan menggunakan System Usability Scale (SUS) untuk mengetahui tingkat persepsi kegunaan.
“…Dengan mengetahui gaya belajarnya, maka kemungkinan kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan efektif dan efisien karena siswa dapat menentukan sendiri bagaimana cara termudah untuk menerima dan mengolah informasi. (Kusworo, Soepriyanto, & Husna, 2021). Sejalan dengan pendapat Heinich, Molenda, Russell, & Smaldino (2002) yang menyatakan bahwa contoh paling umum dari sistem hypermedia seperti web mampu memberikan kesempatan kepada pengguna untuk menelusuri infomasi sesuai keinginan, kemudian membuat koneksi khusus mereka sendiri dari sekumpulan informasi yang disajikan dan menerjemahkan informasi tersebut sesuai versi mereka.…”
The purpose of this study was to produce web-based learning using a hypermedia assisted discovery guided approach for junior high school students. The development model applied in this study is the ASSURE model. The development stage begins with analyzing the characteristics of students, then stating the learning objectives. The next stage is selecting strategies, technology, media and materials to support the achievement of predetermined learning objectives, then utilizing technology, media and materials, ensuring student participation, and the final stage is conducting evaluation and revision. The result of the development is in the form of a learning web whose activities use the guided discovery procedure and the content is presented using the hypermedia principle. Based on the results of observations, students looked excited and they were actively involved during the learning process. Students say that learning becomes more flexible because they can adjust to the time they have. Based on the response analysis, it was found that the average student gave a positive response. So it can be concluded that web-based learning with the guided discovery approach assisted by hypermedia can improve the quality of learning in junior high schools, especially in terms of student participation in learning, enthusiasm and learning flexibility
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.