2020
DOI: 10.21082/jsdl.v14n1.2020.1-14
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengelolaan Tanah dan Air Pada Budidaya Padi Gogo dan Palawija di Bawah Tegakan Tanaman Tahunan untuk Meningkatkan Produktivitas Lahan

Abstract: <p><strong>Abstrak</strong>. Pengembangan padi gogo di lahan kering yang ditunjang oleh teknik pengelolaan tanah dan air yang tepat, berpeluang sebagai salah satu alternatif penyediaan pangan masa depan dan mampu mendukung peningkatan ketahanan pangan nasional. Perluasan areal tanam untuk tanaman padi gogo di lahan kering di bawah tegakan merupakan salah satu strategi dalam menyokong peningkatan produksi padi sawah. Inovasi teknologi pertanian untuk pengembangan padi gogo pada lahan kering di… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
3
1

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(2 citation statements)
references
References 8 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Di Pulau Jawa, hampir semua daerah aliran sungai (DAS) berada pada kondisi kritis. Perubahan tataguna lahan di sekitar DAS menjadi faktor utama penurunan kualitas DAS (Heryani & Sutrisno, 2012). Wagner et al (2013) menyatakan bahwa terjadinya degradasi DAS dapat disebabkan oleh adanya alih fungsi lahan pada DAS tersebut.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Di Pulau Jawa, hampir semua daerah aliran sungai (DAS) berada pada kondisi kritis. Perubahan tataguna lahan di sekitar DAS menjadi faktor utama penurunan kualitas DAS (Heryani & Sutrisno, 2012). Wagner et al (2013) menyatakan bahwa terjadinya degradasi DAS dapat disebabkan oleh adanya alih fungsi lahan pada DAS tersebut.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kerusakan lahan dan berkurangnya kemampuan Daerah Aliran Sungai (DAS) meresapkan air merupakan konsekuensi logis dari adanya deforestation atau perubahan penggunaan lahan. Pada saat permukaan tanah terbuka, terjadi erosi yang melebihi ambang batas (tolerable soil loss) dan selanjutnya masuk ke dalam sungai (Heryani dan Sutrisno 2012).…”
Section: Pendahuluanunclassified