Pengaruh Ukuran Partikel Dan Variasi Komposisi Briket Pada Campuran Limbah Arang Kayu Alaban Dengan Sekam Padi Terhadap Karakteristik Briket Dan Pembakaran

Abstract

Fossil fuel energy is getting thinner every year, which raises concerns in the society over the energy crisis. For this reason, there is a need for innovations, namely better alternative energy. Alternative energy that can be utilized is wood waste from alaban wood and rice husk waste. This study aims to determine the characteristics of briquettes and combustion from a mixture of alaban wood charcoal waste and rice husk. This study uses variations in particle size of 40, 50, 60 mesh and a mixture of 70%:30%, 50%:50%, 30%:70% wood charcoal waste and rice husk. In this study, the best briquette characteristics were obtained in the composition briquettes of 70%:30% alaban wood charcoal waste and 60 mesh particle size rice husks with heating value 5749.99 cal/g, water content 2.37%, ash content 4.79% volatile matter 51.69% and carbon content 41.21%. The results of the research showed the characteristics of combustion. The composition of briquettes that have alaban wood charcoal waste affects the duration of ignition, prolongs flaring, lowers the rate of combustion, and increases the temperature of the briquette. The larger particle size affects the speed of ignition, accelerates combustion, accelerates the rate of combustion, and lowers the temperature of the briquette.

Effect of Adhesive Variation on the Characteristic of Palm Shells‘ Biomass Briquettes

“…The average value of the volatile matter content in the cornstarch adhesive and rice flour is not much different, this is due to the organic compounds contained in the flour adhesive. Starch content affects the level of volatile matter [35], where the higher the starch content contained in a type of adhesive, the more volatile matter will be produced. In line with the results of this study which showed that the volatile matter content in rice flour had a slightly higher value (31.70%) when compared to cornstarch adhesive (30.90%).…”

Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Bahan Baku Briket Dengan Perekat Tepung Kanji

“…Perekat memiliki peran dalam laju pembakaran briket, semakin banyak perekat yang ditambahkan ke dalam briket, maka akan menurunkan laju pembakaran briket. Hal ini dikarenakan perekat menyebabkan butir-butir briket saling menempel kuat dan memperkecil pori-pori briket, membuat sulitnya udara luar masuk untuk mempercepat proses pembakaran briket [12].…”

Potentials of Plastic Waste for Making Brickets: The Effect of Composition on Procsimate Analysis

“…Selain ukuran partikel, perbandingan komposisi juga memberikan pengaruh terhadap kualitas briket. Menurut (Muhammad, 2017) variasi penambahan plastik yang semakin bertambah dapat berpengaruh terhadap hasil uji proksimat yang sebagai penentu kualitas briket dan hal yang sama juga disimpulkan bahwa variasi komposisi mempengaruhi karakteristik briket (Syarief et al, 1995).…”

“…Volume limbah plastik ini akan terus bertambah seiring bertambahnya jumlah penduduk serta penggunaan plastik oleh industri makanan. Jenis plastik yang terbanyak digunakan adalah Polypropylene yaitu sebanyak 30,19% (Widiyatmoko et al, 2014). Hal ini karena polypropylene banyak digunakan untuk kemasan makanan, minuman dan memiliki daya regang yang tinggi Jumlah yang besar dan memiliki sifat yang mudah terbakar dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku energi alternatif (Sahwan et al, 2005).…”